tag:blogger.com,1999:blog-84105296632740585662024-02-19T09:33:32.173+07:00Smile Cornerjengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.comBlogger103125tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-72952211227382176292013-08-01T21:07:00.001+07:002013-08-01T21:07:28.046+07:00Rumah ...."Innalillahi wa innalillahi rojiun"<br />
Kalimat pertama yang
terucap dibibir dengan hati bergetar saat berita duka datang mengguncang
Senja. Suara sedih bude diujung telepon, seakan melayang diatas awan.
Separuh tak percaya tapi bener terjadi, berusaha menyimak baik - baik. "
Kabari adik - adikmu ya, Nik. Bude disini urus jenazah Bapa dan Mama
jadi sampai Bandung Tinggal dimakamkan."<br />
"Ya Bude, terimakasih,"bisiknya lirih.<br />
"
Kamu harus tabah, Nik, demi adik-adikmu,"kata Bude lagi.Setahu
Nika,sebetulnya bude juga berkata itu untuk menguatkan dirinya
sendiri.Kepergian mendadak menyentakan kesadaran bahwa umur titipan
tuhan, tak pernah bisa ditebak kapan diambil oleh sang pemilik.<br />
"Ya,Bude,
terimakasih," ulang dengan suara tersendat. Beberapa detail pengurusan
jenazah disebut Bude berikutnya sudah tak bisa dingat lagi hanya pasang
tenda dan pesan makam yang membekas,tak peduli apalagi isi pesan itu ,
segera memeluk Andi yang sedari tadi memandangnya dengan penuh cemas.<br />
"
Bapa, Mama...kecelakan mobil...meninggal di Solo," katanya terbata-
bata disela air mata yang tumpah dipelukan Andi tunangannya. Andi
Memeluk Erat dan terhanyut dalam kesedihan tunangannya.Calon mertuanya
pasangan yang sehat dan bahagia. Minggu kemarin beliau antusias
menghadiri pesta pernikahan putri Bude di Solo. Sementara sebari memeluk
, Andi berusaha menegarkan tunangannya." Ikhlaskan Ade...relakan.Ingat
adik-adikmu."<br />
Perlahan-lahan, Nik mengangguk,bersadar pada pundak
Andi, dan mulai menelepon Adik adiknya, Gita dan Gilang,berserta
kerabat, dan sahabat yang lain. Tangis pecah dimana mana.Memacu mobil
menuju rumah di wilayah Bandung selatan.<br />
<br />
Pukul Sembilan
malam berdentang, Gita tiba dari Jakarta. Dia menjerit - jerit, " Apa
kubilang, apa kubilang! harusnya naik pesawat saja ndak usah mobil
sambil menangis dalam pelukan Nika.<br />
" Aku ndak rela mbak, aku
belum bisa bahagiakan mereka.Mbak ingat, betapa aku mengecewakan bapa
mama dengan nekat kabur ke jakarta untuk menjadi model. Masih Banyak "
Mbak ingat..." diucapkan Gita disela isak tangisnya. Kepergian mendadak
menyadarkan Gita akan rasa sesal karena telah menggoreskan kekecewaan
dan kesedihan di hati orangtuanya. Sementara ada sosok yang nyaris luput
dari perhatian, seorang bungsu bernama Gilang. Dia duduk disudut rumah
dengan hati tak kalah retak.Berita ini mengejutkan, Dia ndak siap, tak
sanggup untuk siap. Dalam ruang keluarga tempat berkumpul saat ini, air
mata mulai menetes satu demi satu.Gilang membayangkan wajah teduh mama
yang begitu tulus mencintainnya tanpa syarat walaupun narkoba telah
merusaknya, wajah tegas bapa pun terbayang didepan walaupun pada awalnya
bapa sangat marah tapi beliaulah yang sibuk mencari beberapa tempat
rehab agar anaknya terbebas dari narkoba.Berbeda dengan Mbak Nika dan
Mbak Gita yang menganggapnya sampah keluarga yang ndak berguna.Jika Mbak
Gita dengan air matanya berhasil menarik perhatian simpati dan rasa
kasihan sanak saudara yang melayat malam itu, Gilang lebih nyaman
sembunyi dibelakang Mba Nika yang tabah menerima ucapan duka cita dari
seluruh keluarga. Para tamu memeluk dan menghibur Mbak Nika dan Mbak
Gita serta mengusap usap kepala gilang seakan mempertanyakan, kasihan
kau adik kecil bagaimana masa depanmu setelah bapa dan mama tak ada.
Tangis masih pecah dimana mana.<br />
<br />
Hari berganti hari, bulan
berlalu. Mbak Nika kembali sibuk dengan perusahaan yang dikelola olehnya
sejak tiga tahun lalu sebelum bapa tiada. Mbak Gita sudah kembali ke
Jakarta, menerima kenyataan bapa mama berpulang dan kembali sibuk dengan
perkerjaan modelnya.Hanya Gilang yang masih Galau dan akhirnya datang
menemui Mbak Nika untuk bicara.Gilang Juga mengundang Mbak Gita untuk
datang, ada rapat keluarga begitu Gilang bilang pada mbak mbaknya.<br />
" Mbak, Aku meminta pendapat mbak," Gilang mengawali rapat keluarga<br />
"Soal?" tanya Nika nyaris tak peduli<br />
"Kita harus apakan rumah ini?"<br />
"Maksud kamu ?" tanya Nika alis terangkat.<br />
"Kamu kan yang bakal tinggal disini, urus saja rumah itu," kata Mbak Gita datar.<br />
"Aku
tidak bisa kalo biayain rumah ini sendirian. Listrik mahal, Air juga
mahal , pembantu sama sopir sudah aku berhentikan semua. Mbak kan tahu
beberapa sih penghasilan fotocopy gini."<br />
" Jadi ini semua soal uang? Kamu ingin mbak bantu biayain rumah itu?" tanya mbak Nika dengan nada tinggi.<br />
Inilah akibatnya narkoba !<br />
" Daripada pusing, kita jual saja,lalu kita bagi."usul Mbak Gita tiba tiba<br />
" Terus? Bagaimana kita membaginya?<br />
" Bagi bertiga sama rata,Beres,kan," kata mbak Gita<br />
"
Menurut hukum Islam , hak perempuan separo hak laki laki," Gilang
berusaha membagi ilmu yang iya dapat di tempat rehab berbasis pesantren,
tanpa niat buruk apapun. Gilang tak menyangka Mbak gita akan marah
gitu.<br />
"Dasar Bocah!" Senaknya saja bicara, aku mau hak yang sama,
sudah banyak uang bapa mama yang kau habiskan untuk mengobati narkoba."
Mbak gita berapi- api.<br />
" Gilang cuma menyampaikan yang benar," kata Mbak Nika menengahi.<br />
Kemarahan Mbak Gita segera berpindah arah. " Mbak juga serakah ! sudah Bapa kasih Perusahaan masih juga mau pembagian rumah.<br />
Tuduhan
Mbak Gita menyulut kenyataan yang Mbak Nika pendam selama ini.Dengan
nada tinggi " ini bukan mauku!!! ini juga bukan pilihanku!!! Bapa mama
tidak punya pilihan lain tidak bisa mengandalkan kalian. Cuma aku yang
bisa diandalkan.Cuma aku!!!<br />
Gilang dan Mbak Gita cuma bisa tertegun mereka ndak menyangka , Mbak Nika bisa begitu emosional.<br />
Beberapa
menit berlalu dalam kebisuan.Dengan suara bergetar " Aku sendiri punya
impian memiliki travel seperti temen kuliahku , Aku korbankan impian
buat meneruskan bisnis bapa. Kalian ingat,cuma aku yang ada di sini.
Cuma Aku! Coba Tanya diri masing masing tiga tahun kalian dimana ?"<br />
Mbak
Gita membuang muka kejendela, Gilang cuma tertunduk mereka tak
menyangka kemarahan mba Nika seperti itu. Mbak Nika bener tiga tahun
lalu kita cuma dia yang ada.Mbak Gita dijakarta sibuk dengan kegiatan
Model sedangkan Gilang asyik dugem narkoba.<br />
Pertemuan keluarga ini
berakhir buntu." Kita ketemu lagi Lusa dikantor om Robby, Mbak
sampaikan dulu pada beliau mungkin beliau bisa bantu" ujar mbak Nika.
Mbak Gita pulang dengan rasa kesal dan Gilang Pamit pulang sambil
berbisik ok Mbak lusa Insya Allah aku datang. Om Robby adalah seorang
notaris dan pengacara yang biasa membantu perusahan untuk urus urus
surat kontrak dan lain lain.<br />
<br />
Ketika Lusa akhirnya datang
juga, Mbak Gita datang tepat waktu ke kantor Om Robby. "silahkan duduk
dulu, Bu. Pak Robby segera turun," kata seorang perempuan manis.
Perempuan itu April asisten Om Robby, dia mempersilahkan untuk duduk
diruang meeting yang telah disiapkan.<br />
"Sudah datang Mbak dan adikku?" tanya Mbak Gita ketus<br />
" Maaf, Bu. Baru ibu yang datang." kata April sambil tersenyum<br />
Untung Pak Robby segera datang sehingga April langsung berlalu. Didepan pintu hampir menabrak seseorang.<br />
"Maaf ,saya terburu buru. Om Robby ada ?"<br />
"Sudah diruang meeting dengan ibu Gita, Pak," kata April<br />
Sebuah suara lembut milik mbak Nika terdengar, " Gilang,tunggu mbak!"<br />
April segera mempersilahkan Nika dan Gilang ke ruang meeting.<br />
<br />
Pertemuan
dimulai dengan kata- kata Om Robby ." Seperti yang diminta Nika
kemarin, Om sudah mengumpulkan kembali semua surat surat legal
peninggalan bapa dan mama kalian. Bapa dan mama kalian tidak
meninggalkan surat wasiat.<br />
"Kami berencana menjual rumah itu Om, Karena Gilang sudah tidak sanggup merawatnya." kata Nika membuka<br />
"Boleh saja ,Pasti cepat laku karena letaknya strategis." kata Om Robby<br />
"Bagaimana mengurus pembagiannya,Om? untuk itulah kami datang kesini meminta pendapat om," kata Gita cepat.<br />
"Om
Robby mulai dengan hati hati menjelaskan, Om sudah kumpulkan semua akta
akta yang pernah dibuat bapa kalian namun dari surat surat itu sebagian
mengenai perjanjian bisnis dan penunjukan Nika sebagai Presiden
direktur disana menggantikan Bapamu.Seperti yang kalian tahu ini sudah
berjalan tiga tahun.<br />
"Bapa tidak pernah meminta pendapatku tentang
pengangkatan Mbak Nika jadi presdir, dan mewarisi seluruh aset
perusahaan." kali ini Gita menggygat.<br />
Muka Mbak Nika memerah menahan marah. Nika hanya berucap, " Bagaimana pendapat Om Robby?"<br />
"Itu
hak Bapa kalian. Om rasa tidak perlu meminta pendapat Gita. lagi pula
saat itu, kamu ngga ada , justru dulu om yang memberikan masukan agar
pengangkatan itu disahkan notaris , supaya secara hukum bahwa itu
kehendak bapa kalian."<br />
"Jadi Bapa tidak meninggalkan surat wasiat tentang rumah itu?" kali ini Gilang Bicara<br />
" Sayangnya, begitulah.<br />
"
Karena Bapa dan mama kalian tidak meninggalkan amanat apa pun, tentu
saja om kembalikan kepada kalian bagaimana pembagiannya, apa mau sesuai
syariat Islam atau kalian punya kesepakatan sendiri.Om nanti yang bantu
urus legal jual beli dan surat suratnya.<br />
<br />
Pertengkaran
kembali pecah. Gita yang emosi karena gugatan tentang perusahan yang
diwariskan ke mbak Nika di mentahkan om Robby . Gita bersikap keras agar
penjualan dibagi rata sama besar. Gita keluar sambil membanting pintu
sambil memaki. Sementara Nika tersinggung dengan sikap adiknya yang
tidak menghargai usahanya untuk mempertahankan perusahaan ini dan
mengorbankan mimpinya sendiri, Nika pun keluar ruang dengan rasa
kesal.Hanya Gilang yang tinggal sejenak menikmati kopi bersama om Robby
lalu pamit pulang.<br />
<br />
Waktu berputar, hari bergulir, minggu
berlalu dan bulan berganti, Gilang didera gelisah karena tidak kunjung
ada putusan nasib ini rumah akhirnya dia berkemas lalu menerima ajakan
temennya untuk kerjaan di Surabaya.<br />
Musim berganti dan dua tahun
berlalu, Walau sudah betah di surabaya kerinduan akan kota kelahirannya
membuat Gilang kembali ke Bandung.Sekadar ingin melihat rumah yang penuh
kasih sayang dulu Gilang mampir, terkejut didepan pagar nyaris habis
berkarat, atap mulai runtuh menyisikan dinding dinding berlumut. Gilang
merasa sedih ,hatinya pedih mendapati kenyataan dia tak mampu berbuat
banyak untuk menyelamatkan rumah itu. Sedih tidak merubah sesuatu
akhirnya Gilang nekat menemui Mbak Nika.<br />
<br />
Nika menyambut
dengan hangat, lama tak bertemu membuat mbak nika ingin tahu
keadaaannya. "Gimana kerjamu di Surabaya?" tanya Nika basa basi.<br />
"Sungguh menyenangkan Mbak disana. Aku Betah dan senang tinggal dan kerja diSurabaya.<br />
" Mbak , bagaimana jika kita buatkan bapa dan mama rumah disurga?"<br />
Nika berpaling." Maksudmu?"<br />
"
Rumah Bapa dan mama daripada ngga terawat dan ambruk, lebih baik
tanahnya kita wakafkan saja , lalu dibangun mesjid!" kata Gilang
Semangat.<br />
Kalimat yang diucapkan Gilang dengan mantap itu ternyata
membuat Nika kagum, Subhanallah ,benarkah Gilang Adikku yang berucap
begitu?"<br />
Nika jadi malu sendiri , sebelum ini dia selalu merasa
lebih baik dari adiknya tanpa ragu Nika setuju dengan usulan Gilang, ini
kesempatan berbuat baik buat bapa mama yang telah tiada dengan membuat
rumah disurga.<br />
<br />
Pertemuan Selanjutnya digelar kembali di
kantornya Om Robby. Gita yang mendengar rencana pembangunan masjid itu
datang dengan kesal.Nika mengawali pertemuan dengan , " Gita, seperti
yang mungkin sudah kamu dengar, aku dan Gilang berniat mewakafkan tanah
rumah bapa dan mama membangun mesjid, aku yakin kamu juga akan setuju.<br />
Hal
itu justru membuat Gita kesal dan balik marah." Mbak, tanah itu, rumah
itu lebiih bermanfaat buat kita yang masih hidup. Mbak bisa
mengembangkan perusahaan. Aku bisa menambah modal untuk outlet baruku.<br />
Om
Robby segera menengahi." Kalian bertiga harus sepakat untuk melepas hak
atas tanah itu.jangan sampai ada sengketa tanah dikemudian hari. Gita
geram dan mengganggap pertemuan ini akan sia sia tidak akan mencapai
titik temu seperti sebelumnya terjadi. Akhirnya Gita berlalu
meninggalkan ruangan dengan emosi.<br />
<br />
Om Robby mendekati Nika
dan Gilang lalu berkata, " Kita coba minta bantuan Bude? mungkin beliau
bisa yakinkan Gita buat tanda tangain surat menyurat legal pembangunan
mesjid.Sebulan berlalu tanpa kepastian. Nika dan Gilang hanya bisa
mendengar kabar Bude mengajak Gita umroh melupakan kesedihan atas
kepergian bapa dan Mama. Namun saat keduanya pulang Bude membawa
kejutan. Bude berhasil membujuk , Gita setuju menandatanganin surat
surat itu melepaskan haknya atas lahan dan menyetujui mewakafkan tanah
untuk pembangunan sebuah mesjid.<br />
<br />
Nika dan Gilang kembali
antusias dengan proyek ini, Nika meminta tolong temen - temen arsiteknya
untuk mendesain masjid dengan konsep hablu minalallah, hablu minanas .
Mesjid dibangun dua lantai.Gita tak pernah menengok proyek pembangunan
mesjid. Tepat tiga tahun berpulangnya bapa dan mama, masjid itu telah
tegak berdiri dengan indahnya.Sejak matahari pagi masih malu tersenyum,
masjid mulai rame dengan kedatangan orang yang berkumpul.Suara ayat ayat
suci dilantunkan dengan indah menyentuh hati siapa saja yang
mendengarkannya. janur kuning yang melengkung disudut pagar pintu masuk
menandai hari ini adalah hari bahagia.Hari ini Mbak Nika akan menikah.
Dia dipersunting oleh Andi , Seorang Penerbang salah satu maskapai
ternama. Keluarga pengantin wanita sudah siap diruang serba guna masjid.
Gilang menyapa saudara saudara dengan hangat berusaha menjadi tuan
rumah yang baik.Suasana hangat kekeluargaan itu dikejutkan oleh Gita
yang kembali hadir dengan berurai air mata masuk keruang serbaguna dan
langsung memeluk Mbak Nika."Maafkan Gita , Mbak. Maafkan Mbak," cuma itu
yang sanggup terucap sambil sedu. Gilang memandang kejadian heboh itu
dengan heran.Setelah menunggu tenang barulah Gita berucap " Sebetulnya
Gita sering kesini.Luar biasa. Ini mesjid yang indah, tapi aku terlalu
gensi untuk bertemu kalian."Sampai dengan semalam, aku bermimpi bapa dan
Mama datang dalam mimpiku, mereka tersenyum, memelukku dan berbisik,
terimakasih telah membuatkan kami rumah disurga" dan tangis perempuan
itu kembali pecah,air matanya kembali berlinang.Nika mengusap matanya
yang basah, Gilang sudah lebih dulu menangis sambil memeluk erat kakak
perempuannya.Ingatan mereka bertiga kembali melayang pada bapa dan
mamanya yang telah mewariskan hal besar yang mereka butuhkan.Mereka
memerpercayai Nika memimpin perusahaan, merestui Gita jadi model dan
menyembuhkan Gilang dari narkoba,semua berarti banyak buat masing
masing, Kini saatnya membalas semua kebaikan bapa dan mama dengan
membangun sebuah rumah disurga.<br />
<span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-80727911997117799092013-07-01T22:33:00.002+07:002013-07-04T22:06:50.876+07:00Cita cita yang hampir terwujud ...Ketika kecil, saat usiaku belum genap 6 tahun om ma tante bertanya padaku, "Wan , kalau sudah besar kamu mau jadi apa?".Saat itu belum ngerti apa cita cita jadi sebagai jawaban atas pertanyaan itu aku hanya tersenyum dan melirik ke mama .<br />
<br />
Ketika usiaku genap 6 tahun , mama mengajak ku sebuah pernikahan , pernikahan sahabatnya mama di kota jakarta dan aku merasa senang melihat gedung gedung menjulang tinggi ,dan saat itu pun aku berkata ," Ma , kalo udah gede aku mau jadi orang yang suka bikin gedung gedung tinggi itu." itulah pertama kalinya aku mengenal cita cita walau tak tahu itu apa sebutnya yang penting bikin gedung gedung tinggi ...:P , Yang benar saja nak , kau tak mungkin menjadi arsitek kamu kan ndak suka gambar." Sejak saat itu, kutanamkan dalam hati bahwa aku tak layak bercita cita menjadi Arsitek ."<br />
<br />
Tak terasa aku sudah masuk sekolah dasar . Aku senang sekolah , hingga pada suatu hari aku bolos sekolah diajak eyang uti ke bandara Husein Sastranegara<span style="color: #444444; font-family: arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 16px;"><b> </b></span></span>untuk menjemput bude dari jogja , itulah pertama kalinya aku melihat seorang pilot dan kagum kepadanya jadi ketika Ibu Ika guru bahasa Indonesia kasih tugas mengarang dengan tema " Gantungkanlah cita cita mu setinggi langit ." aku dengan bangga menulis aku ingin menjadi Pilot. Guruku berkata, kau tak bisa jadi pilot jika rankingmu jelek. Ya aku memang bukan anak pintar dikelas , lagi lagi aku membuang cita cita untuk menjadi pilot.<br />
<br />
Usiaku makin bertambah dan tak terasa sudah duduk disekolah menengah pertama ,aku senang bermain basket, maka ketika Wali Kelasku bertanya ." Apa yang ingin kau raih dimasa depan ?" aku menjawab " ingin menjadi pemain Basket Nasional." Tiba tiba seisi kelas bersorak .." Huuu... badan pendek gitu mau jadi pemain basket , mana bisa ..?" Tanpa pikir panjang lagi , saat itu aku melupakan cita citaku untuk menjadi seorang atlet basket.<br />
<br />
Masa sekolah menengah pertama pun berakhir , berganti seragam abu abu dan ketika guru BP memanggilku keruangannya " Kau hendak meneruskan kemana setelah lulus nanti?" tanya beliau. Aku berpikir sejenak lalu menjawab mauu jadi arsitek gambarku jelek , mau jadi pilot ndak terlalu pintar ,aku mauu jadi atlet basket kependekan jadi setelah lulus nanti aku memilih untuk menjadi ibu rumah tangga saja , aku yakin kali ini tak bakal ada yang bisa menghalangiku ."<br />
<br />
Dan benar saja pelan tapi pasti , sekalipun belum resmi menjadi seorang istri plus Ibu Rumah tangga ( tinggal menghitung hari sih...:P ) tapi salah satu cita cita ku hampir terwujud yaitu jadi seorang istri pilot yang pintar gambar dan jago main basket ... ( Insya Allah ..^_^ )<br />
<br />
<br />
<div>
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-46136019086012059632013-05-26T22:27:00.000+07:002013-05-26T22:27:02.715+07:00 Ini Terminal, Kawan!"<span>Kulirik jam dipergelangan tangan kiriku, pukul 10.15 pagi.
Setelah membayar tiket di loket , ku langkahkan kaki memasuki terminal
Leuwi Panjang. Dengah susah payah , ku gendong ransel dipunggungku ,
mirip pendaki. Berat. Bagaimana tidak berat ? Hampir setengah lusin kaos
oblong , tiga celana , dua kemeja, satu jaket , si mungil Axioo dan si
hitam manis S 2980 ada dalam ransel itu. Itu pun tidak semuanya ku bawa.
Sebuah Tripod kamera dan sekantong cemilan yang dengan berat hati
kuhibahkan pada ponakan ponakan manisku dirumah. Sekitar dua setengah
jam lagi akan ku habiskan liburan di kota jakarta. Kota besar , Ibu Kota
negara Indonesia , kota yang katanya tak pernah tidur dan serba cuek.
Kurang lebih enam hari akan kuhabiskan disana mulai dari Gambir , Kota Tua , dunia fantasi hingga sepasang pulau Iidung besar dan Tidung kecil.
Sudah kebayang gimana serunya liburanku kali ini.<br /> <br />
"Copet!" seorang wanita paruh baya berteriak tak jauh dariku, sambil
menunjuk seseorang yang membawa kabur dompetnya.Jangan heran , Namanya
juga terminal. Semua tahu, kalau tidak hati hati dalam sekejap nasib
akan berubah. Ini terminal , BU! ujar seorang pedagang asongan, mirip
macam iklan layanan masyarakat yang mengingatkan supaya berhati - hati
di terminal.<br /><br />Suara pedagang asongan menjajakan permen, rokok, air
mineral, ada juga keluhan memohon para pengemis dan suara cempreng para
pengamen adalah hal yang tak asing dijumpai diterimal. Ku hapus
keringat didahi, beberapa orang menghampiri menarik - narik menawarkan
bantuan. Pura - pura mau tawarkan jasa angkut barang tapi niat
sebenarnya mencopet, bukan aku berprasangka buruk, tapi sering begitu
kejadiannya.<br /><br />"Bade kamana, teh ? Jakarta ? Bogor ? Bekasi ?"
seorang laki - laki tiba -tiba menanyakan kemana tujuanku,logat sundanya
begitu khas.<br /><br />" Henteu.... Parantos kagungan tiket, Aa!" jawabku
dengan logat yang diusahakan sehalus dan selembut mungkin dalam bahasa
sunda. Buru - buru ku jawab itu , sebab jika kelamaan nanti makin banyak
yang mengdekati, hal ini merupakan kesempatan emas bagi pencopet.
Sebab, ini terminal,Kawan!"<br /><br />" Koran , teteh?" seorang bocah
sembilan tahunan dengan aksen sunda mengagetkanku. Disodorkannya sebuah
harian surat kabar pikiran rakyat padaku. Aku mengambil koranitu, tidak
ada niat untuk membeli, tapi biarlah. Lagian, Bus Primajasa yang akan
mengantarkanku ke Ibu kota Jakarta baru akan berangkat sekitar setengah
jam lagi. Lumayan surat kabar ini bisa jadi temen selama nunggu.
kusodorkan uang lima ribu rupiah.<br />
<br />
" Teh,Bade nu sanes?
Ieu aya majalah sae." sambil menyerahkan uang kembalian dua ribu rupiah,
bocah itu menyodorkan sebuah majalah dewasa dengan cover depan seorang
wanita mengunakan pakaian renang.<br />
"Memang enggeus baca majalah ieu?" tanyaku<br />
"Parantos, sering malahan, teteh."<br />
Aku
menggeleng, begini kehidupan anak jalanan, lingkungan yang tak ramah
bagi seorang bocah. Bocah itu lalu pergi sambil memasukan majalah dewasa
tadi kebagian tengah koran - korannya.<br />
<br />
Aku menoleh pandangan ke belakang , baru ada sembilan penumpang, sepuluh denganku. Pantas Bus masih belum berangkat juga.<br />
<br />
RVP Hattrick, MU Juara Liga Inggris<br />
Itulah
judul besar dihalaman pertama harian itu.Katanya, Tga gool Robin Van
Persie yang bersarang digawang Aston Villa dini hari tadi merupakan
kunci sukses setan merah meraih gelar Premier League ke - 20 United.<br />
<br />
Komisi X DPR Panggil Mendikbud Pekan Ini<br />Berita
Basi. Sudah Hampir seminggu ini beritanya cuma seputar lembar jawaban
UN ( LJUN) mulai dari soal, kertas , sama distribusi soal soal UN yang
terlambat. Kulipat koran itu, lalu pandangan menuju jendela, berusaha
merekam semua kejadian di terimal. Siapa tahu dapat ide untuk membuat
cerpen buat lomba Akhir bulan April ini.<br />
<br />
"
Permisi,mbak." Seorang wanita muda, sudah berdiri disamping
kursiku.Kugeser posisi dudukku merapat ke jendela. Lalu dia pun duduk.
Usianya sekitar 25 Tahun , beda sedikit denganku. Dandanannya rapi, ada
sebuah tas selempang dibahu dan menenteng sebuah kresek supermarket.<br />
<br />
"Kemana,Mbak?"tanyanya<br />
"Lebak bulus, Kalau Mbak ?"<br />
"Cawang mabk" jawabnya<br />
" Sudah panggil Ning saja, Mbak!" Aku meminta dipanggil Ning tanpa tambahab mbak, ngga enak aku kan lebih muda."<br />
<br />
" Kebandung liburan Mbak ?" tanya ku lagi<br />
"Ngga juga Ning." Jawabnya.<br />
"Sebetulnya
saya ke kota Bandung ini cari pacar saya, dia kuliah diBandung.Karena
tidak ketemu dan uang mulai menipis, akhirnya saya putuskan pulang
saja."<br />
<br />
"Enam bulan lalu, saya berkenalan dengan seorang dari bandung lewat sebuah room chat." Tanpa kuminta, dia mulai bercerita."<br />
Dia
super baik sama saya, nggak cuma saat chat beberapa kali kopi darat
juga begitu dan lama - lama kami pun akrab , saking akrabnya saya mau
memberikan semua pintanya, termasuk....." Dia terdiam kulihat setetes
air jatuh dipipinya.<br />
" Dia berjanji akan menikahi saya, dia minta
waktu buat cerita ke orang tuanya. Tapi sudah satu bulan tak ada kabar
berita. akhirnya saya memutuskan untuk ke Bandung karena lama - lama
perut saya makin membesar."<br />
<br />
Wow ......Wanita ini?
Pikirku. Dari penampilan terlihat wanita baik - baik. Tapi ternyata
penampilan luar tak menjamin bagaimana kelakukan seseorang?<br />
<br />
Tak Tahu apa yang Harus kukatakan. Apakah ikut marah, memang aku ini siapanya ? atau kah harus ikut iba. Lama kami terdian.<br />
<br />
"Mbak asli dari Jakarta?" tanyaku. Tak enak juga diam - diaman."<br />
<br />
"
Saya dilahirkan di Jakarta dan dibbesarkan di Bali. Setelah Selesai
Kulia, Papa mengajak saya ikut beliau ke Jakarta untuk bantu bantu
bisnis PUBnya."<br />
<br />
Aku ber " O " dalam hati , Pantas hasil produk peceraian<br />
<br />
" Sekarang, Mbak bakal ngapain? maksud saya, setelah sampai dirumah nanti."<br />
<br />
"Sebenarnya saya berniat menggugurkan kandungan ini. Tapi Sabat saya melarang."<br />
<br />
"Sahabat mbak benar, Mbak tidak boleh sampai melakukan itu." Bayi itu tidak berdosa Mbak.<br />
<br />
" Tapi, saya Malu1" Apa yang harus saya katakan pada orang tua? Bahwa saya telah diperkosa?" Dia kembalii menangis.<br />
<br />
apa dulu kamu tidak malu terhadap Allah saat melakukannya? Tanyaku dalam hati.<br />
<br />
" Mbak malu adalah bukti bahwa seseorang itu masih beriman."<br />
<br />
Hening wanita dihadapanku menunduk. Ku perhatikan penumpang semakin banyak. Sepertinya tidak lama lagi Bus ini berangkat.<br />
<br />
" Maaf , Ning bolehkah saya titip belanja yang di kresek di sebelah tasmu ? Nanti saya ambil pas masuk Cawang." <br />
<br />
"Jangan Takut isinya cuma makanan kecil , sedikit oleh - oleh buat orang rumah."<br />
<br />
Lima
menit berlalu dan semua kursi penumpang telah terisi. Sopir naik dan
langsung menghidupkan mesin Bus. Tiba - tiba dari arah pintu belakang
terdengar suara keras dengan nada memerintah.<br />
<br />
" TUNGGU! Harap matikan dulu mesinnya!"<br />
<br />
Semua menoleh kebelakang,dan tujuh anggota polisi berseragam lengkap telah berada diatas bus. <br />
<br />
" Semua tenang. Kami cuma mau memeriksa barang bawaan bapak - bapak dan ibu - ibu."<br />
Aku menarik nafas. Ada razia. Mbak disebelah tanpa gugup enta kenapa.<br />
<br />
"
Tolong , Mbak, tasnya?" ku dengar suara seorang polisi menanyai mba
disebelahku.Tiba - tiba aku terpikir sesuatu...Jangan - jangan<br />
<br />
"
Kau, Dek sini barangnya." seorang polisi sudah mengambil kresek
disebelah tas ranselku dan memeriksa isinya. Aku berharap, berdoa,
semoga....<br />
<br />
" Mari ikut kami!" polisi itu langsung menarik tanganku.<br />
"Tapi pak..."<br />
" Tidak ada tapi - tapian, bergerak!"<br />
" Tas ransel saya gimana ?"<br />
"Bus ini belum akan berangkat, Ayo1"<br />
<br />
Wajahku
pucat pasi, keringkat dingin , dan semu mata penumpang menatap kearah
ku. Seperti dugaanku sebelumnya. apa yang tadi melintas di benakku
memang benar. Kresek itu ternyata berisi pil - pil kecil warna - warni
dan beberapa daun kering>"<br />
<br />
Pikiranku melayang pada
Mbak disebelahku. Aku yakin, semua sudah direncanakannya. Polisi sudah
mencium asa pengedaran GPS ( Ganja, putaw dan shabu - shabu ) yang
memasuki terminal. Meras dirinya akan tertangkap, mbak itu bersandiwara
di depanku . Mengaku dari jakarta. Lalu, cerita tentang dirinya yang
dihamili pacarnya, semuaannya agar aku simpati dan tak berkeberatan
begitu dia titipbawaannya. Sempurna dan aku berhasil dijebak. Aku cuma
berdoa, semoga para polisi itu percaya dengan penjelasanku nanti.<br />
<br />
Dalam hati aku berkta, Ini Terminal, Kawan!"<br />
<br /></span><span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-40105233934221432722013-05-16T07:34:00.003+07:002013-05-16T07:34:56.876+07:00Buat Kamu ...<span>Buat Kamu ....<br />
<br />
Janji jangan tertawa saat kamu membacanya . Mungkin ini tulisan yang begitu aneh bukan gue banget pokoknya.<br />
<br />
Bayangan
ku tentang kamu begitu superhero. Pria Tampan berperut sispek....^_^ ,
humoris , pinter dan berpengetahuan mirip Ensiklopedia yang dapat
membuatku betah berdiskusi tentang dunia ,bercerita tentang banyak
rencana dan keinginan, dengan sedikit bumbu tawa. Ya Cuma kamu yang
dapat membuat ku tertawa.<br />
<br />
Kamu senang sekali bercerita
tentang pekerjaanmu , teman teman baru mu dan aku pun bersedia duduk
lama lama untuk mendengarkannya.<br />
<br />
Tapi aku pun bukan
wanita tanpa cela. Aku belum bisa dandan ala wanita feminim , aku belum
bisa pakai high heels. Tapi aku kan berusaha menjadi partner yang baik
untukmu dan sesuai dengan impinan mu.<br />
<br />
Menjadi partner yang siap mendengar keluh kesah mu pada saat pulang<br />
<br />
Menjadi Partner yang memberikan kenyamanan<br />
<br />
Dan
Kamu semoga juga dapat menjadi teman hidup yang tak bosan memberikan
bahu pada saat aku membutuhkannya. Dan menjadi teman diskusi dalam
setiap keputusan.<br />
<br />
Dimanapun kamu berada sekarang, aku akan menunggu, hingga waktunya tiba untuk aku menitipkan hati ku pada mu.<br />
<br />
# coret coret ndak jelas efek mati lampu ....^_^</span><span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-39682463001409702262013-04-08T21:08:00.001+07:002013-04-08T21:08:44.363+07:00Mika ...Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita yang sama
sekali tidak kita mengerti. Pagi ini , lagi lagi aku melewati jalan ini,
seperti hari hari yang lalu. Tergesa - gesa menuju kantor tersayang,
tanpa sempat sarapan, tanpa sempat lirik kanan kiri, tanpa sempat
memikirkan hal lain, hanya soal waktu. Aku tahu akan terlambat lagi. Jam
sudah menunjukkan pukul delapan lewat lima belas menit.<br />
Seorang
penyapu jalan muncul disana. " Wanita itu lagi " keluhku, seolah olah
wajahnya sudah begitu akrab dimataku. Setiap kali aku lewat sini, selalu
kujumpai ia. Dan entah kenapa, ketika memandangnya, semua resahku
mengenai keterlambatanku pupus sudah,berganti dengan pikirian mengenai
wanita itu. Siapa ia ? dimana rumahnya ? sudah bersuami kah ? berapa
anaknya? cukup kah gajinya?<br />
Aku melengos ketika pandangan mata
kami bersapa. Kupercepat langkahku. Aku tak mau tahu mengenai siapapun
saat ini. Aku hanya ingin cepat sampai kantor kesayanganku.<br />
"
Terlambat lagi, " tegur mbak Ririn my bos rangkap kaka tersayangku juga
tepat ketika hatiku hendak melonjak gembira karena mengira tak satupun
yang melihat terlambat. Langkah ku terhenti tepat diambang ruanganku."
Maaf, Mbak," jawabku dengan raut menyesal. Mbak Ririn mendekat. " Ini
sudah berkali - kali, Mika!"<br />
" Ya, aku tahu," desahku.<br />
" Mungkin kita perlu bicara mengenai ini, Mika."<br />
"
Ya", sahutku lemah, aku segera masuk ke ruanganku sesaat setelah mbak
Ririn meninggalkanku. Bukan kemauanku datang terlambat. Aku tak sengaja,
Kuhempaskan diriku keatas kursi. Disebelah ruangan terdengar telepon
menjerit, sesaat kemudian terdengar suara Dewi. Pagi pagi sudah begini
ribet, keluhku.Aku hanya menginginkan kenyamanan, hanya ingin sedikit
celah ditengah kesibukanku. Mungkin aku butuh refreshing. Apa aku ambil
cuti saja barang seminggu? Tapi tak mungkin, bantahku kemudian, lantas
siapa yang akan menghandel kerjaanku ? Aku tak rela bila orang lain yang
menanganinya, meskipun itu mbak ririn sendiri. Telepon diatas mejaku
menjerit dengan malas kuangkat.<br />
" Ya, halo." ujarku.<br />
"Mbak Mika, ada telepon dari Pak Raul," ujar Dewi.<br />
Pak
Raul adalah salah satu pengusahan terkenal di bandung. Dua hari yang
lalu aku buat janji ketemu dengan beliau." Ya, boleh deh." jawabku<br />
" Assalamualaikum, Pak Raul," sapaku kemudian ketika telepon tersambung dengan Pak Raul.<br />
"Alaikumsalaam, Mbak Mika, gimana kabarnya?" "Alhamdulillah, baik."<br />
" Begini, saya mau minta maaf dulu nih, Mbak Mika.<br />
" lho, kenapa, Pak? " tanyaku heran.<br />
"
Mengenai janji kita tempo hari, kebetulan rabu besok saya akan ke
Semarang untuk seminar, undangannya baru datang kemarin sore, jadi maaf
sekali, saya nggak bisa nepati janji.<br />
"Aku terdiam seketika. Bukan
hal yang mudah janji ketemuan sama beliau.Aku berpikir sejenak,
sekarang hari selasa, lalu melirik jam, sekarang setengah sembilan lewat
sedikit.<br />
" Bapak bisa ketemua hari ini?"<br />
" Maaf sekali, hari ini penuh sampai sore. Nanti malam saya juga sudah ada janji dengan Pak Yadi.<br />
" saya jamin ketemunya hanya setengah jam, " ujarku.<br />
" setengah jam mungkin mungkin waktu bapak tempuh untuk mencapai rumah Pak Yadi."<br />
Hening sejenak. Masih hening, hampir saja hatiku mencelos, tapi kemudian terdengar suara Pak Raul.<br />
" Anda bisa datang ke kantor nanti jam dua siang, tunggu saya di kantor.Hatiku melonjak.<br />
" Ya, baik, Pak ."<br />
" Tidak, kurang , tidak lebih , hanya setengah jam."<br />
" Beres," aku tersenyum.<br />
Sebentar
kemudian hubungan terputus. Masih ada waktu enam jam lagi untuk bertemu
Pak Raul, kuhidupkan komputer, kucari file gambar Ruangan Pak Raul.<br />
Aku
seorang Desigen interior,salah satu dari desigen di tempatku bekerja.
Aku diberi tugas menggarap proyek kantornya Pak Raul yang baru.
Beruntunglah aku dibantu Dewi salah satu staf dikantor, juga Revi dan
wawan yang selalu siap kapanpun. Lagi lagi telepon berdering, ku jangkau
telepon,<br />
"Ya halo, " ujarku kemudian.<br />
" Mbak, ada Revi. "<br />
" Ya, " jawabku, sebentar kemudian hubunganku dengan Revi tersambung.<br />
" Apa, Vi? " tanyaku. Revi menyebutkan tempatnya berada kini, lalu mengabarkan keadaannya .<br />
" Tunggu disana, Vi, kakak segera kesana ! " ujarku.<br />
" Ya, Kak."<br />
kututup
telepon, lalu mematikan komputer. Aku bergegas pergi.Ada demo pekerja
di proyek Pak David , sambil menuruni tangga aku memikirkan jalan
terpendek untuk mencapai proyek Pak David, satu yang terpikirkan olehku
adalah jalan yang sering kulewati tiap hendak ke kantor. Aku bergegas,
pikiranku dipenuhi banyak hal. Ini salah satu proyek spesial pesanan
khusus mba Ririn harus sukses kalo gagal bisa gaswat. Oh ya dimana wawan
? Soulmate andalanku itu ? Cepat kuambil ponselku lalu menghubungi
wawan.<br />
"Wan, kamu dimana?" tanyaku ketika hubungan tersambung.<br />
" udah di proyek Pak David Mbak." jawab Wawan.<br />
"
Bagus, aku segera kesana." kumatikan ponselku, langkahku makin cepat.
Pikiranku dipenuhi dengan pertanyaan pertanyaan kenapa bisa demo tuh
para tukang.<br />
" Pagi, Mbak," seseorang menyapaku.<br />
" Pagi," jawabku acuh, kupandang sekilas orang yang menyapaku. Wanita penyapu jalan itu! reflek aku berhenti, lalu berbalik.<br />
"
Lagi tergesa - gesa ya, Mba? " sapa wanita ramah. Aku memaksa sebuah
senyuman lalu berbalik kembali ketujuanku semula.Namun pikiranku tidak
ke proyek Pak David lagi, selalu begitu wanita itu senantiasa mengusikku
dari waktu ke waktu.Siapa dia ? dimana dia tinggal ? sudah berkeluarga ?
cukup kah penghasilannya ?.<br />
" Tak semua hal bisa kita pahami, sayang." ujar ibu suatu ketika, dulu sekali, sebelum beliau wafat.<br />
" Tapi Aku hanya ingin tahu, Ibu. Mengapa begitu banyak manusia yang tetep bertahan pada ketiadannya?."<br />
" Bukannya mereka tidak mau maju, tapi mereka merasa jalan untuk kesana tidak ada. sudah tertutup selamanya."<br />
" lalu bagaimana mereka hidup. Bu?" Mereka miskin tidak punya apa apa.<br />
" segalanya sudah ada yang mengantur, sayang.!"<br />
Tapi
orang orang seperti itu tak punya semangat untuk maju, mereka tetep
bertahan pada kemiskinannya mereka sudah menyerah duluan."<br />
" Tak semua hal bisa dipahami secara hitam dan putih , kau masih perlu banyak belajar."<br />
Tapi sampai saat ini, setelah beberapa tahun Ibu wafat tetep saja tak satupun yang bisa ku mengerti. Tak ada.<br />
Ketika
memulai kariku dahulu aku tahu bahwa aku akan sukses, aku akan
melakukan segala cara untuk mencapai jenjang karir yang lebih tinggi.
Aku mencintai peningkatan hidup, aku suka kemapanan begitulah seharusnya
manusia. kemapanan berarti kemakmuran berarti kemajuan aku mencintai
semangatku untuk itu.<br />
Tapi ada yang berbeda setiap kali aku
bertemu dengan Wanita penyapu jalan itu. apa istimewanya ? apa hebatnya ?
mengapa ia berhasil mengusikku..?. Pikiran itu terus terbawa hingga
malam hari. ketemuan dengan Pak Raul siang tadi pun ngga menghasilkan
apa apa. Hari ini terasa begitu hampa. Apa yang terjadi? keluhku,
kuminum susu hangat lalu melonjorkan kaki ke sofa, hari ini terasa
begitu melelahkan . Tiba tiba aku merindukan Ibu 'Ah, Ibu.'<br />
Pagi ini lagi lagi terlambat.<br />
"
mengenai keterlambatanmu.........." Mbak ririn mengantung kalimatnya,
aku memandangnya. Apa yang tengah dipikirkan mbak ririn?<br />
"
Mungkin kau terlalu capai, Mika sehingga kau sadari kau perlu banyak
tidur pada malam hari. Mungkin hal inilah yang membuatmu kesiangan.<br />
"Aku mengeluh, aku tidak capai, aku tidak lelah hanya saja mungkin aku perlu sedikit istirahat.<br />
" Kinerjamu akhir akhir ini mencemaskan kami semua , Mika.<br />
" Aku menunduk " Bagaimana proyek Pak David ? Lancar kan?<br />
" Tiba tiba aku tertekan. Akan kuusahakan selesai lusa, " janjiku, tak yakin.<br />
"
tapi Mbak tidak yakin, Mika." kembali aku menarik nafas, ketidak
yakinan mbak ririn mungkin sama besar dengan ketidakyakinanku sendiri.<br />
"
Ada apa, Mi? kalau kau punya masalah, kau bisa bilang kepada Mbak,
walau mbak tidak bisa memberi solusi yang baik, setidaknya hatimu suda h
merasa lapang dengan menceritakannya.Aku tersenyum pahit, tak satupun
kukira yang bisa mengerti apa yang tengah kurasakan.Pembicaraan kami
berakhir sejam tanpa membawa hasil apa apa bagi diriku sendiri, aku
merindukan sesuatu, entah apa, tiba tiba ada sesuatu yang kosong
disini. Di hati ini.<br />
" Kak!" terdengar suara Revi.<br />
"Ya," sahutku segera, kembali kekursiku. Revi masuk,<br />
" Bagaimana? " tanyaku.<br />
" Nanti jam sepuluh, Revi ada janji sama mandor proyek Pak David." Ujarnya.<br />
" Bagus, " desahku, seolah tanpa minat, ku jangkau pena kutulis sesuatu di secarik kertas.<br />
" Sekarang Revi pergi ke alamat ini." aku menyondorkan kertas itu. Revi mengambil, mengamatinya sejenak.<br />
" Tapi Bapak ini.." Revi menatapku. Aku membalas tatapannya.<br />
" Kenapa? Kamu takut?! " tantangku. Revi menggelengkan kepalanya, perlahan.<br />
" Baik ,sekarang pergilah!"<br />
Revi memandangku.<br />
" Ada apa lagi?" tanyaku.<br />
" Kakak berubah," ujar Revi.Aku terkejut, kualihkan pandanganku ke komputer."Pergilah sekarang."<br />
" Biasanya kakak yang selalu bersemangat!"<br />
" Revi!" aku memandang revi tajam ,<br />
" kalau kamu tidak mau ya , tidak apa - apa.<br />
"Revi terdiam.<br />
Semacam rasa penyesalan timbul di dadaku.<br />
"
Kakak sungguh - sungguh telah berubah, " ujar revi kemudian sebelum
pergi dari ruanganku. Aku menghela nafas, Tuhan, apakah yang terjadi
sebenarnya? desahku. lagi lagi aku merindukan Ibu " Ah, Ibu.<br />
" Aku
bangkit lalu kelaur menyusuri jalan yang biasa aku kulalui. Tiba tiba
aku teringat wanita prnyapu jalan itu, dimana dia? aku celingukan.<br />
" Assalamualaikum, Nak." wanita itu muncul dari belakang menyapaku, cepat ku menoleh lalu memalsa sebuah senyum<br />
" Alaikumsalam" sahutku kemudian.<br />
"
Tumben ngga tergesa - gesa." ujarnya ramah. Aku terkejut jadi wanita
ini memperhatikanku setiap hari? kupandangi wanita sekitar 50-an ini,
namun ada sesuatu dimatanya bening dan mengkilau, wajahnya penuh dengan
senyum ketulusan.<br />
" Anak ini pegawai kantoran , ya?" Aku mengangguk.<br />
" Wah, hebat anak gadis jadi pegawai kantoran. Aku tertawa kecil!<br />
" memang anak gadis tidak boleh jadi pegawai kantoran?"<br />
Wanita itu tertawa, menyenangkan sekali melihat tawa wanita ini, aku ikut tertawa melihatnya.<br />
"
Anak zaman sekarang memang pintar pintar, " ujar wanita itu kemudian.
Tiba tiba aku teringat pertanyaan pertanyaan tentang wanita ini.<br />
" Ibu sudah menikah?"<br />
" Sudah, memangnya Ibu kelihatan seperti gadis? " wanita itu kembali tertawa.<br />
" Anaknya sudah berapa?"<br />
" tiga. "<br />
Tiga, banyak juga pikirku dengan penghasil sebagai penyapu jalan apa bisa menghidupi mereka semua?<br />
" Ibu tinggal dimana ?" tanyaku. Ibu itu menyebutkan alamatnya. " Jauh juga," ujarku<br />
"
Apa penghasilan Ibu cukup untuk menghidupi anak ? tanyaku menyelidik.
Ibu itu tertawa tapi bagian mana pertanyaan aku yang bikin lucu ,<br />
" susah kalu bicara sama anak pintar maunya menyelidiki terus." Aku tertawa kecil.<br />
" Kalau Ibu tidak mau jawab juga tidak apa apa.<br />
" oh boleh gaji Ibu dua ratus ribu sebulan."<br />
Dua ratus ribu? aku terkejut kayanya mirip sama tagihan telepon ku Bulan ini.<br />
" Cukup?"<br />
" Ya "<br />
" Betul cukup?"<br />
" menghidupi lima orang ?"<br />
" Empat, suami Ibu sudah meninggal bertahun tahun lalu."<br />
" Oh maaf."<br />
" Tidak apa apa." Ibu itu menghela nafas.<br />
" Begitulah hidup ini, ada yang datang ada yang pergi , Allah takkan mengambil sesuatu kecuali dengan gantinya.<br />
"Aku memandang ibu itu, lalu teringat ibuku sendiri.<br />
" Tapi Allah tidak menganti ibu saya dengan yang lain." Ujarku pelan<br />
"
Allah akan menggantinya dengan pahala jika kamu bersabar." ujar wanita
itu. Ya, benar klise sekali. aku memejamkan mata ada sesak disini, di
Dada ini semenjak 10 Tahun laluu.<br />
" Pasti tak ada yang bisa Ibu tabungkan dengan gaji segitu."<br />
Ibu itu tertawa " Ada "<br />
" Ada?" mataku membesar, kubayangkan semuanya Mustahi!"<br />
Ibu itu tertawa lagi<br />
"
Begitulah keadilan Allah, Ia memberikan otak yang cerdas pada anak anak
saya, sehingga seluruh anak anak saya mendapat beasiswa, tak sepeser
pun yang saya keluarkan untuk mereka kecuali dulu ditahun - tahun
pertama sekolah. Aku tersenyum tak percaya, Benarkah?<br />
" Yang paling Besar sekarang dimana?"<br />
" Dumai "<br />
" Caltex " Rekanan Caltex baru saja selesai sekolah di Amerika atas biaya perusahaan ujar Ibu itu.<br />
"Aku ternganga. Tuhan ini mustahil tak bisa dipercaya .<br />
Ibu itu tersenyum lagi<br />
" Percayalah kepada Allah atas segala sesuatu. Kamu tahu sebuah doa yang sangat indah, Nak?" tanya Ibu itu.<br />
" Apa? " tanyaku.<br />
"
Bismillah tawwakaltu alallah, la haula wala Quwata ila billah. Kamu
berusaha namun menyerahkan segala usahamu pada Allah, sebab tidak ada
daya upaya selain daya upaya dari Allah semata."<br />
Ibu.... aku
memejamkan mataku, dadaku semakin sesak. " Terima kasih, saya pergi dulu
" Ujarku kemudian, lalu menginggalkan wanita tua itu, air mata mataku
menetes namun kuhapus segera dengan kasar, aku menuju kekantor lalu
ruanganku. Diatas meja ada foto ibuku , air mataku tumpah lagi, namun
kali ini tak kutahan. Itulah kata kata terindah yang pernah kudengar
selama hidupku. kata kata dari wanita tua itu. Begitu banyak petuah ibu
dahulu sebelum ia pergi meninggalkanku untuk selama lamanya, kenangan
yang indah antara kami berdua ketika ia membacakan dongeng, menemain ibu
melukis, melukis langit, burung terbang.<br />
" suatu saat kau pun akan terbang meninggalkan ibu."<br />
" tapi ibu yang duluan pergi, isak ku. tak ada pengganti , Ia takkan terganti.<br />
'
Tiada daya upaya selain daya upaya dari Allah saja.' Wanita tua itu
benar. Itulah satu ruang kosong didalam hatiku yang aku lupa, aku merasa
seluruh kekuatan aku yang punya , jalan hidupku aku yang setir, aku
sudah menjadi gadis yang begitu ambisius akibat tempaan hidup,<br />
Tapi
sesuatu dimata penyapu jalan itu, begitu tulusnya, Sekuat apapaun aku
berusaha untuk menyembunyikan kepahitanku akibat ditinggalkan oleh bunda
tercinta tetap saja ia tak bisa disembuhkan. meninggalkan luka yang
panjang dan deretan penyesalan. Tidakkah tiba saatnya bagiku kini untuk
mengakui bahwa Allah-lah yang Maha Kuasa atas segalanya? Inilah takdir
yang coba untuk kuingkari selama bertahun tahun ini, aku telah lama
kehilangan bundaku. "Maafkan aku, Allah, maafkan," isakku kemudian. <span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-68793575805441192122013-03-24T12:13:00.000+07:002013-03-24T12:13:31.951+07:00Keluhan Gebo Si Gerbong ....<div class="mbl notesBlogText clearfix">
<span><div>
Kau harus tahu aku
adalah uh ... kau panggil saja aku Gebo. Tak salah lagi ... aku adalah
gerbong yang berada di peron utama stasiun kereta api Kircon. Ya ...
akulah yang menyambut semua penumpang stasiun ini. Namun, jangan sekali
kali kau samakan aku dengan semua gerbong yang ada didalam stastiun
didalam sana. Antara kau dan aku saja, mereka sungguh tak pantas menjadi
gerbong stasiun.<br />
Tidak seperti mereka, aku bukanlah gerbong biasa. Kuceritakan saja
padamu jasa besarku.Aku adalah gerbong pertama yang berlari diatas rel
membawa penumpang penumpang besar ... jangan salah ... bukan badan
mereka yang besar. Maksudku para penumpangku adalah orang orang besar
negeri ini. Mulai Lurah sampai Presiden." Sudahlah, Gerbong Tua.
Berhentilah mengeluh !!!!"<br />
Uh.... kau dengar kata kata itu ? Dia adalah burung parkit yang
bersarang atas gerbongku. Entah kenapa dia suka sekali bernyanyi !
Menyebalkan !<br />
Burung parkit yang tak sopan. Tak hanya memotong ceritaku, dia berani
beraninya memanggilku Gerbong tua !! Huh harus... mereka seharusnya
memanggilku Tuan Gebo !!<br />
Beginilah masa tuaku . Begitu malang, sekadar menjadi hiasan Peron
stasiun saja. Padahal semuanya tertulis dipapan keterangan yang
terpasang di badanku.<br />
Uh...uh...maafkan ... aku merasakan titik air ditubuh ku. Izinkan
sejenak mengamati langit. Hah... hujan turun. Setidaknya suara tetes
hujan lebih menyenangkan dibandingkan celoteh si parkit. Tak ada lagi
yang akan memotong ceritaku , bukan ?<br />
Bicara tentang si parkit ... kemana dia ? Oh... sudah kembali ke
sarang rupanya, Namun sarang dia tak cukup rimbun, tak cukup melindungi
dari hujan deras.Aku benar, kan ? sebentar saja unggas menyebalkan itu
telah basah kuyup. kurasa mereka kedinginan.<br />
" Ke..ke...napa kau ...me...manggil aku, Ger... Bong... Tua?!<br />
" Kumaafkan walau aku masih saja dipanggil gerbong tua. Aku tak dapat
membiarkan kamu kedinginan . Kamu boleh berlindung didalam gerbongku .
Gerbongku cukup hangat untuk Kamu.<br />
" Te.. rima kasih Ger...bong Tua " , kata si parkit.<br />
Mendengar ketulusan dia senang juga hatiku. Panggilan Gerbong Tua tak
lagi membuatku terganggu. Nyanyian dia terdengar lebih merdu sekarang.<br />
" hanya ini yang dapat ku lakukan untuk membalas kebaikanmu. Menyanyi menghibur hatimu. " kata si parkit.<br />
" Ya... ceritakan pada ku kehebatanmu dimasa lalu , biarkan aku bernyanyi untukmu setiap hari." tambah si parkit.<br />
Kau dengar itu ? ternyata sangat menyenangkan. Yah ... tak ada
salahnya membiarkan dia bernyanyi .Kalau kupikir , belum pernah aku
senang ini .<br />
" Apa katamu , Gerbong Tua ? aku boleh bersarang digerbongmu ?" parkit menatapku tak percaya.<br />
Kupikir itu yang kubutuhkan. Teman penghibur hati. Tak butuh lama si
parkit telah menjadi sahabat baikku. Kemudian istri dan anak anak si
parkit. Dan mereka semua selalu bernyanyi untuk ku.<br />
Setelah itu aku baru sadar , nyanyian si parkit menarik perhatian
banyak calon penumpang. Kau tahu apa yang terjadi selanjutnya ? calon
penumpang mulai memerhatikan papan keterangan ditubuhku dan mulai mulai
berfoto foto ria.<br />
Hu...hu...hu... setiap harinya ...kukatakan saja padamu. Semakin
banyak orang yang mengetahui jasa besarku. Semua itu berkat keluarga
burung sahabatku. Aku hampir lupa, mereka tak lagi memanggilku Gerbong
tua. Mereka kini memanggilku Gebo si Sahabat Burung. Kurasa itu nama
yang sangat keren.<br />
# coret coret efek sendirian pagi pagi ditoples ... ^_^ #</div>
</span></div>
<span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-71374883061354059762013-03-12T15:41:00.001+07:002013-03-12T15:41:22.980+07:00tidak akan bolos (lagi)..<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Bima , Arif , dan Hanif adalah siswa kelas lima SD babakan sari. Mereka punya hobi membolos! beberapa kali , mereka dipanggil wali kelas, tapi tetap saja masih sering membolos!</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
"Hahaha... ngapapin sekolah, bikin kepala pusing!" kata Arif</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
"Iya. Kalau aku , malah ngga suka banyak PR malesssss!" kata Hanif.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
"Huuuu.... kamu emang tukang males!" teriak Bima.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Pagi itu, waktu menunjukan pukul 09.30. Bima, Arif, dan Hanif kembali bolos.Kali ini, mereka pergi menuju BSM. Tiba di BSM, mereka langsung menuju arena bermain Games zone. Disana, terdapat macam macam permainan.Arif langsung membeli koin dan memainkan mobil game, diikuti Bima dan Hanif . mereka bertiga asyik dengan game masing masing.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Tiba- tiba, mereka dikejutan dengan bapa bapa berseragam." Maaf, Anak - anak... bisa ikut bapa sebentar!"</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Bima, Arif, dan Hanif ketakutan. Mereka segera menghentikan permainan yang sedang berlangsung. Mereka di giring ke sebuah pos jaga.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
" Nama kamu siapa?" tanya bapa tadi</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
" Eu..euuu....saya Bima pak!" ini Arif dan Hanif," jawab Bima gemetar, Mereka tidak membayangkan akan dibawa ke tempat itu. Kemudian , Bapa tadi itu menanyakan dan mencatat sekolah , alamat rumah, dan nama orang tua masing masing." Perlu kalian perhatikan , Bapa bertugas merazia anak anak yang bolos pas jam pelajaran . "</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Mendengar kata " Razia" , Bima , Arif , dan Hanif semakin ketakutkan. Mereka takut dijebloskan ke penjara? takutttttttt !</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
" Kenapa kalian bolos sekolah ?" tanya bapa itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Bima, Arif dan Hanif tidak memjawab mereka cuma menangis karena takut . Bapa petugas itu tersenyum lalu menghampiri ketiganya itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
" Ya, sudah ... Bapa memperbolehkan kalian pulang dengan satu syarat !" kata nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
" Syaratnya ...syaratnya...a...ap...apa, apa bapa?" tanya Bima terisak.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
" Syaratnya , kalian jangan membolos lagi! kalau bapa masih menemukan kalian bolos , bapa tak segan segan membawa kalian ke kantor polisi!"</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
" Iy...iya, bapa! kami ti ...tidak akan membolos lagi!" kata Arif.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Akhirnya ke tiganya diperbolehkan pulang. Sepanjang jalan, mereka tidak bicara sepatah kata pun. Mereka masih ketakutan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Tiba tiba...." Mulai hari ini , aku tidak akan bolos lagi!"</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
" Iya, aku juga !" susul Arif.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Tetapi , mereka berdua heran kena hanif diam saja.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
"Hei, Kamu masih mau bolos,ya?" tanya Bima.Hanif diam saja." Nif, Kamu belum kapok, ya!"</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
"Hmmmmm... aku ... tidak akan bolos lagi ,tapi masalahku sekarang bukan itu." katanya</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
" Lalu, apa Nif?" Tanya Bima dan Arif bersamaan.Hanif menunjuk celananya yang basah kuyup, Spotan saja keduanya tertawa. Ternyata , Hanif pipis dicelana saking takutnya saat ditanya bapa tadi.sejak hari itu, bertiga tidak pernah bolos lagi.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
#coret coret curhatan siganteng.com.... ^_^</div>
<span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-45607622742535017632013-03-03T22:04:00.003+07:002013-03-12T15:00:17.480+07:00hidup tak selalu enak ...<span class="fullpost">
</span>
<strong>Enak kali yaaa kalau hidup ini selalu bahagia, selalu
senang , selalu manis plus selalu enak. Engga bakal ada tangisan , sedih
apalagi susah. Yaa mau gimana kita masih manusia. Bukan kita sutradara
yang mengantur hidup ini .Melainkan Dia, Allah Sang Sutradara pengatur
alam berserta isinya. Kita ciptaan Nya dan Dia pencipta kita.Seandainya
kita diberi hak untuk mengatur tentu sudah stel agar hidup kita enak
terus.</strong><br />
<br />
<strong>Kaka Ustad bilang salah satu sifat
manusia adalah lupa diri. Hidup enak akan membuat kita mudah lupa diri.
Hidup sukses mudah membuat kita menjadi somse. Keadaan inilah yang
kadang membuat kesusahan diperlukan.Sebagai pengajaran bahwa kita masih
manusia, bukan Tuhan. Sehingga tidak pantas lupa diri apalagi
menyombongkan diri.</strong><br />
<br />
<strong>Namun demikian kaka
Ustad bilang lagi kita masih diberi Allah hak untuk mengajukan proposal
kehidupan.Apa yang kita inginkan dalam hidup ini tergantung pada diri
kita sendiri. Kita ingin Hidup Enak , jalanin kehidupan orang yang
diberi Nya kesenangan dan tiru , contoh orang orang yang berjuang
hidupnya menjadi enak.</strong><br />
<br />
<strong>Kata Kaka Ustad
Allah itu punya hak prerogatif untuk menentukan kehidupan seseorang.
Tapi begitu Allah tidak akan sewenang - wenang. Si Kya diberi kesenangan
sedang Si Ayu diberi kesusahan. Tergantung orang dan keadaan lingkungan
Allah akan memberi , maka enak tidaknya hidup ini kita yang pilih.
Tuhan sih tinggal acc doang.</strong><br />
<br />
<strong>Kaitan
kehidupan yang tidak selalu enak, kita tau bahwa semuannya ada yang atur
. Yang mengantur kehidupan kita adalah allah. " Allah lah yang
menciptakan langit dan bumi dan apa apa yang ada diantara keduanya dalam
enam hari. Kemudian Dia berkuasa atas arsy. Tiada bagi kamu pelindung
dan penolong selain Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran ?
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi .." ( as Sajdah : 4-5 ). Jadi
kita udah tahu bahwa yang mengatur adalah Allah, berarti kita harus
yakini bahwa tak ada aturan Allah atur kecuali kebaikan bagi kita.
Sehingga apapun jalan kehidupan enak atau ndak enak kita bisa menerima
dengan ikhlas.</strong><br />
<br />
<strong>Karena kita yakin Allah
tak berpernah berkehendak untuk mencelakakan kita. Semua yang terjadi
kadang cuma pikiran kita , belum apa apa udah takut duluan padahal itu
belum terjadi.Keseringan di Bayangi perasan dan pikiran jelek. Akhirnya
ketakutan itulah yang bakal terjadi dan kejelekan yang kita yakini,
maka penting tuk menyakini apapun selalu dari sisi yang baik baik aja ,
selalu positif, sehingga akan membuat apapun menjadi baik dan positif
juga.</strong>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-39812389559057879732013-02-25T23:08:00.003+07:002013-03-12T15:01:06.014+07:00Hidup adalah ...<div class="mbl notesBlogText clearfix">
<br />
<div>
Hidup ini bukan
tentang mengumpulkan nilai, bukan tentang berapa banyak orang yang
menelponmu dan juga bukan tentang siapa pacarmu, bekas pacarmu atau
yang belum kamu pacari, bukan tentang siapa yang telah aku cium atau
pemuda mana menyukaimu, bukan tentang sepatumu, rambutmu,warna kulitmu
atau tempat tinggalmu...<br />
Hidup ini bukan tentang apakah kau
memiliki banyak teman, atau apakah kau seorang diri dan bukan tentang
apakah kau diterima atau tidak diterima oleh lingkunganmu, hidup
bukanlah tentang itu...<br />
Namun hidup ini adalah tentang siapa yang
kau cintai dan kau sakiti.tentang bagaimana perasaanmu tentang dirimu
sendiri.tentang kepercayaan,kebahagiaan dan welas asih.<br />
Hidup
adalah tentang menghindari rasa cemburu mengatasi rasa tak peduli dan
membina kepercayaan. tentang apa yang kau katakan dan kau
maksudkan.tentang menghargai orang apa adanya dan bukan karena apa yang
di milikinya.dan yang terpenting hidup adalah tentang memilih untuk
menggunakan hidupmu untuk menyentuh hidup orang lain dengan cara yang
tak bisa digantikan dengan cara lain. Hidup adalah tentang pilih pilih
itu...<br />
<br />
coret coret iseng again.com</div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-16516475082821808442013-01-30T22:05:00.002+07:002013-03-12T15:00:40.737+07:00Hei , Kamu ...<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Hei , Kamu, yang tak tersentuh ...</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
disini aku masih bertanya tanya ,harus dengan apa lagi kah , aku bisa membuatmu sedikit mengarahkan pandang padaku ? sapa aku ???</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Hei , Kamu, yang begitu jauh di jangkauan ..</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
disini aku selalu buat rusuh telingamu membisikan sebait dua bait curahan rasa, tertawaan , memaksa membocorkan rahasia , tentang puluhan alasan agar aku bisa duduk berdua dengan mu lebih lama ...</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
Hei , Kamu , yang tak pernah menyadari ...</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
disini aku senantiasa menantikan detak waktu berbaik hati, membawakan seulas senyum sekotak sapa untuk ku . tapi, kapan?</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">
...# coret coret ndak jelas again ....</div>
<span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-49015845153054497882012-12-16T22:09:00.001+07:002013-01-30T23:18:40.588+07:001 Flay Over , 2 Curhat .... ( 1 )Kircon , Kircon, mangga , mangga, Aa, Kircon, Teteh. Sabelah
Kiri tiasa opat ya, Ayo Teteh , masih muat kok. Bu Kircon ...Kircon!"
Anto terus berteriak sambil sibuk mengelap keringat yang bercucuran di
wajahnya. Tubuhnya sudah kelelahan, kepalanya berputar - putar dan
kerongkongannya haus sekali.<br />
" Om jack udah, Om Jack, ada polisi ...." Ia menagih imbalan kepada
supir yang kelihatan tenang." Enam orang lagi , To ikut aja." Om Jack
belum puas . Terpaksa Anto duduk dipinggir pintu terus berteriak
seiring laju angkot Cibiru - Cicadas yang perlahan. Ia nyaris tidak kuat
lagi menahan tubuhnya yang gemeteran . Di Halte Jalan Terusan Jakarta
Ia bergegas turun dan memberi tempat kepada calon penumpang yang
berebutan naik. Om Jack melemparkan empat koin logam lima ratus rupiah
pada Anto.<br />
" Nuhun, Om Jack ." Teriak Anto gembira.<br />
" Hei, Anto , dapat berapa duit lu?" Joko, Asep , Agus dan Dedi menyambutnya. Anto merunduk memegangi kepalanya.<br />
" Ah , Sial lemes Banget nih badan gue hari ini." Keluhnya. Temen - temennya melihat wajah Anto . Mereka tertawa.<br />
" Sukurin lu. Makanya Jangan sok berlagu mau berhenti hirup tuh si
Aibon. Nggak bakalan bisa , to. Itu sumber energi kita cari duit , lebih
penting dari nasi. Agus jitak kepala Anto.<br />
" Nih , ku bagi, dah . Kasihan Gua ngeliat lu kaya zombie sempoyongan, To." Asep sodorin Si Aibon.<br />
" Akh, Jangan Sep," Anto ingin mengembalikannya.<br />
" Alaaaahhh belagu lu, To. Udah ndak Ce es an lagi nih sama kita
kita? Memang siapa yang suka nolong kalau lu ada ada apa apa . To ?"
tinju Joko.<br />
" Udah istarahat sono, lu!" dorong Asep. Anto yang sempoyongan lantas
jatuh. Temen - temennyanya tertawa melihat Anto karena mereka anggap
itu kejadian lucu. Kemudian mereka meninggalkannya di samping Halte itu.<br />
Anto berjalan ke halte. Ia menghampiri sebuah kios rokok yang sudah
lama tidak di buka oleh pemiliknya. Disitu ia duduk menyandarkan
badannya yang ndak bertenaga lagi. Matahari mulai berganti shift ,
cahayanya digantikan oleh sinar bulan dan lampu lampu jalanan. Angin dan
asap knalpot kompakan sebar debu debu berterbangan. Dari arah mesjid
seberang jalan sayup sayup mengumandang suara azan Magrib. Di tatapnya
sekelompok gadis berjilbab yang menunda menyetop angkot. Dimatanya gadis
gadis itu seperti putri putri dari negeri arab yang mustahil di
jangkau. Anto mendesah , menelan ludah dan meringis kesakitan.
Diambilnya Si Aibon dari Asep . Anto menatapnya , tapi ia menggeleng
lemah ,di biarkannya si Aibon kering oleh angin. Anto menggelosor
ditanah. Matanya terpejam rapat.<br />
<br />
Wanita berambut keriting itu terus menganyunkan tangan kanannya
kepada paha gadis kecil kurus kering dan rambut semarawut. Tangisan dan
permohonan ampun dari mulutnya hanya menambah kebengisannya. Dijewernya
kuping si gadis kecil itu.<br />
" Aduh, Mak, Aduh , ampun, mak.Ampun, Mak ,ampun.... mak ,sakit,
aduuuuuh." Si gadis kecil cuma bisa memegangi tangan emaknya tanpa daya
perlawanan.<br />
" Biar mati sekalian, lu! Lu kira gua enak ngelahirin lu, bapak lu
sih enak, ngga kena beban apa apa . Dia tinggal kabur begitu perut gua
melendung. Dia main lagi sama yang masih kempes. Gua nih , sengsara,
mati - matian ngeluarin lu dari perut , ngasih makan, masak lu ngga
terima kasih sama gue. Balas dong jasa gue, jangan maunnya manja -
manjaan terus..."<br />
" Mak, aduuuuhhhhh, bener , mak orang orang lagi pelit jadi ndak pada kasih duit ...."<br />
" Masak di semua mobil pada pelit , ngga kasih seperak acan, lu pasti
yang malas, nyanyi asal - asalan." Wanita itu tampak kecepakan juga
menghajar anaknya. Sejenak iya lepaskan pelintiran dikuping anak. Gadis
kecil yang masih menangis karena sakit dan ketakutan pada emaknya
sendiri buru buru ambil kesempatan. Lari sekencang kencangnya diantara
deretan mobil mobil dijalan raya.Wanita berambut keriting itu kaget dan
serta merta berteriak memanggil anaknya dan berusaha mengejarnya. Tapi
cepat sekali bayangan si anak menghilang dari mata kepalanya. Sebuah
sepeda motor nyaris menabraknya.<br />
" Sialan!" makinya kepada pengendara motor yang melaju tak
penduli.Ia meyeret kaki ke kolong jembatan layang sambil terus
bersumpah - serapah.<br />
" Kalau ketemu langsung gua bunuh tuh anak.!" gregetan seolah olah sedang mecekik leher seseorang.<br />
"Ah, lu pikirian amat." seorang tukang rokok mendekatinya dan duduk
didekatnya. Wanita itu menggeser dan pasang tampang jual mahal.<br />
" Hidup ini harus lu bawa seneng. Lu kan masih muda, jangan stress mikiriin anak kabur. Ntar juga dia balik lagi.<br />
" Ngomong aja lu panjang lebar. Lu laki laki tahu apa sih soal anak. Lu aja bisanya cuma bikin anak!"<br />
" La, gua sih bukan munafik, ya Jelek - jelek gini gua belum pernah main perempuan. Gua sih nggak tegaan orangnya..."<br />
" Nah lu kesini mau ngapain ?"<br />
" Ya....., apa salahnya..."<br />
"Apa salahnya apa ?"<br />
<br />
Malam mulai beranjak sepi. Debu dan asap knalpot akhirnya mengalah
pada senyap dan dingin. Gadis kecil itu masih menggiggil ketakutan
mengingat kebengisan emaknya yang kali ini berlebihan dari biasanya.
Pantatnya terasa ngilu, Kupingnya pengang dan pelintiran itu masih
dirasakan walau ia telah berhasil melepaskan diri. Entah apa yang
dilakukan emak jika ketemu dengan ku disini. Barang kali kupingnya
diplintir sampe copot atau tangannya dibuat patah sekalian supaya
terlihat tak berdaya dan di maafaatkan untuk mengemis dilampu merah.<br />
Sambil sesegukan gadis itu mencari tempat yang kira kira aman buat
bersembuyi malam ini.Didekatinya sebuah kios rokok yang tak menarik
perhatian banyak orang , ia menjatuhkan diri disitu dan melepas
tangisnya sepuas hati.di sisi lain ia sedikit bahagia bisa terlepas dari
emak yang selalu memaksanya memberi setoran uang ngamen. Namun ,
dijalanan yang penghuninya bukan hanya dia, bukankah selalu ada orang
orang dewasa yang sama kejam dengan emaknya.<br />
Gadis itu jadi histeris memikirkan kemungkinan pahit itu. Tatkala
disadar disamping dirinya ada sesosok tubuh tergeletak , rasa
ketakutannya spotan bikin dia menjerit.<br />
<br />
Anto mengicek matanya, menatap heran pada gadis kecil disampingnya. "
Eh, kenapa ? Takut ya ?" sapa anto lembut seakan- akan gadis kecil itu
adik kandungnya. " Ngga apa - apa. Nama kakak Anto. Ndak usah takut.
Siapa nama kamu ? Mau tidur di sini ? sudah makan belum?<br />
Gadis itu pelan - pelan mulai tersenyum . Tatapan yang mengadung
kasih sayang yang dilihatnya pada anto menyejukan rasa resah didada.<br />
" memang saya boleh tidur disini?" tanyanya dengan riang. Anto tertawa sambil mengacak - acak rambut si gadis.<br />
" Kenalan dulu dong, namanya siapa ?"<br />
" Ana ." Gadis kecil menjawab malu - malu .<br />
" Ah, nggak dengar nih . Siapa ?'<br />
" Ana , kak Anto."<br />
" Oh, Ana. Nama Yang cantik sama kaya orangnya ."<br />
" Sudah makan?" tanya Anto. Ana menggeleng. Mukanya kembali ketakutan. " Nggak usah, deh. Nanti ketahuan emak."<br />
" Kabur ya , An?"<br />
" Iya."<br />
" Kenapa?"<br />
Ana menunduk sedij.<br />
" Digebukin. Kuping dijewer sampai mau copot. Abis setoran Ana hari ini sedikit sekali, cuma tiga ribu."<br />
" Ya udah, mau gorengan, nggak ? Anto beliin di situ tuh."<br />
Ana mengangguk. " Tapi jangan pakai lama lama ya ka. Ana takut."<br />
<br />
<br />
<br />
( bersambung ) <span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-48827521716392335142012-11-13T20:07:00.002+07:002013-03-12T15:01:42.219+07:00Hujan ...<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Uh ... Sekarang hujan lagi </div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Entah kenapa hujan kali ini yang sebenarnya sejuk terasa menganggu.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Merusak Mood yang dari kemarin emang gak ce es an</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tak memberi kesejukan pada berbagai persoalan seperti biasa.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Ya, yoo wes biarlah ...</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Barangkali hujan ini bisa memberi kesejukan bagi orang lain.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hujan memang bukan solusi untuk hal yang sedang kukerjakan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
butuh duduk lagi , segelas milo hangat lagi dan menguraikan satu persatu.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Aku cuma perlu fokus aja…</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
lewati dan nikmati aja hujan ini</div>
<span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-8797794821746072662012-11-11T22:30:00.000+07:002012-11-11T22:37:38.629+07:00pelangi..dibalik awan yang putih<br />
ada pelangi yang lndah<br />
menyentuh kalbuku dengan haru<br />
menghapus air mata yang mengalir<br />
busurnya yang lndah menghilangkan kegalauan<br />
hatiku yang bimbang dan sedih<br />
<br />
pelangi diujung awan<br />
masihkah ada janji kita<br />
pelangi diujung awan<br />
apakah hanya bias fatamorgana<br />
bagi pandanganku<br />
<br />
kenangan masa yang silam<br />
lewat bagai angin lalu<br />
membuat hati menangis sedih<br />
akankah mereka kembali lagi<br />
<br />
saat saat dulu kala ketika kau disampingku<br />
sarat kenangan indah dulu<br />
haruskah ku lepas dirimu<br />
kuingin kau ada<br />
<br />
kapan kita bisa menatap langit<br />
dan mencari pelangi disanajengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-5731386200291600592012-08-06T21:31:00.000+07:002013-03-12T15:02:09.044+07:00kisah sederhana ojek payung .....Bandung memang bukan kota hujan tapi akhir akhir ini hujan sering
menyapa , kadang menguyur deras , kadang hanya merintik kecil.Sedia
payung sebelum hujan kayanya bukan sekedar pepatah melainkan suatu
solusi bagi masalah ,gimana ndak masalah kalo kita lupa bawa payung kan
bisa gawat rencana bisa bisa gagal tengah jalan. Sore ini aku lupa bawa
payung ujung ujungnya kan masalah pastinya , Untungnya kali ini masalah
itu justru memberiku sebuah hikmah , Hikmah sebuah peristiwa yang amat
berkesah.<br />
Aku bekerja delapan jam sehari dari delapan pagi hingga
empat sore ,karena laporan ku belum selesai terpaksa lembur sambil
nunggu hujan ,sekitar jam enam hujan mereda sehingga aku buru buru
pulang takut hujan tambah gede. Benar saja begitu naik angkot hujan
kembali, hingga turun angkot hujan pun belum reda , terpaksa aku jalan
kaki menuju rumah karena becak ndak ada pada narik semua.<br />
Baru
saja berjalan beberapa langkah , seorang gadis kecil menghampiri sambil
menawarkan jasa ojek payung, sempat akan kutolak , namun melihat
tubuhnya menggigil akhirnya kuterima juga tawarannya. Dalam perjalanan
gadis itu selalu berjalan di belakangku atau menjauh dari dari payung
yang ku pegang , kayanya ada rasa sungkan berdekatan dengan ku barulah
ketika aku menarik lengannya dan mengajak ngobrol ia mendekat .<br />
" Teh , teu aya anu ojek payung titadi," katanya mulai curhat<br />
" Masak sih ?" pan hujanan tos titadi <em>ma enya teu aya nu ojek payung</em><br />
<em>" </em>muhun teu aya da payung abdi na alit teh, payung anu ageung di candak ku si aa " keluhnya<br />
" <strong>alim uwih sieun ku bapa di ambek </strong><em>lamun teu nyandak artos ."</em><br />
<em>aku
menatap wajah gadis itu beberapa saat , ia mulai bercerita keadaan
rumahnya rasa ibaku mulai menyentuh ." Abdi anak ka dua ti lima wargi
teh , bapak jualan asongan emak buruh </em><em>Nyeseh baju " katanya menjelaskan.</em><br />
<em>"
Ooh.." hanya itu yang keluar dari mulutku, sisa belok menuju rumah
dilalui tanpa kata. Sesampai depan rumah kuselipkan selembar uang dua
puluh ribu ketangan gadis itu dan segera masuk. Namun gadis itu
memanggilku mengembalikan uang sisanya, ku bilang padanya ambil aja
kembalinya dan kulihat matanya berkaca kaca , ia mengucapakan " hatur
nuhun teteh hatur nuhun sambil lari meninggalkan ku.</em><br />
<em>Aku
menghela nafas , teringat akan adik ku , Aku bersyukur pada Allah
bahwa aku dan adik adikku tindak mengalami apa yang terjadi pada gadis
itu meksi pun hidup kami pun sederhana , masa kecilku dan adik adik jauh
lebih beruntung darinya , satu nikmat yang selama ini jarang aku
syukuri.</em><br />
<em>Ternyata ada banyak hal disekitar kita yang
patut kita nikmati dan syukuri, seperti kisah ojek payung sore ini ,
mungkin selama ini aku terlalu tenggelam dalam kesibukan kantor , hang
out , ngebolang yang seolah tiada habis , hingga tak lagi peka terhadap
keadaan di sekelilingku. Padahal seserdehana apapun kejadian harus dapat
mengembalikan ruang kesadaranku untuk memaknai hidup kita di dunia ini.
</em><br />
<br />
<em># lagi lagi coret coret ndak jelas malam malam ....^_^</em>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-676261446433934202012-06-26T09:09:00.000+07:002013-03-12T15:02:34.754+07:00Kya & AyuKetika dunia berubah menjadi tanpa batas, Jarak tanpa arah dan sahabat
tanpa ruang. Persahabatan maya terjalin antara Kya dan Ayu.Kisah sahabat
yang membuat kita bertanya apa artinya persahabatan dunia maya itu.
<br />
KYA adalah seorang gadis yang cantik , enerjik dan luar biasa . Ia
hanya mempunyai satu masalah yaitu jantungnya sehingga ia tidak
diizinkan untuk beraktivitas oleh orang tuanya. Hidupnya hanya dikamar
dengan sebuah laptop yang menjadi sahabat setianya. Suatu malam kya
bosan berselancar di facebook yang menjadi teman sehari harinya. Tak
sengaja kya masuk ke sebuah room chating yang bernama “ BT “ bertemu kya
dengan seseorang sebut aja Ayu.
<br />
Ayu adalah seorang mahasiswa semester akhir disebuah penguruan
tinggi terkenal di kota bandung, hari ini Ayu kecewa berat skripsinya
terpaksa harus ia ulang , hari ini juga sidang pertama perceraian ayah
bundanya. Merasa kecewa dengan semuanya ayu menutup dirinya dalam kamar.
ia pun meluangkan gundah di hatinya dengan Berselancar di dunia maya.
<br />
Ketika Ayu memasuki sebuah ruang chating bernama “ BT “ seseorang menyapanya.
<br />
“ hai “ seseorang ber id cu_mi
<br />
“ hai juga cu_mi … asl plz?” ketik Ayu
<br />
Aku 21 f jakarta . “ bales cu_mi
<br />
“ tetangga sebrang kota nih… aku
<br />
Bandung 21 “ balas Ayu
<br />
“ Iya tetangga sbrang kota nih …:D bales cu_mi
<br />
“ Nama Plz …”
<br />
“ aku Ayu. Dan U ?” bales Ayu
<br />
“ aku Kya , ngapain sis kamu masuk room nih ?” tanya kya
<br />
“ apa yaa tersesat nih …bercanda kya tadi sih iseng aja eee ternyata Cuma ada kamu hehehehe .”
<br />
“ O… dikau lagi BT juga yuu ….” Tanya kya
<br />
“ begitulah…” bales ayu
<br />
“ O ya kenapa memang..” tanya kya
<br />
“ hihihihi lebih baik malam ini kya saja dech yang cerita kenapa BT? Ujar Ayu
<br />
Kya bercerita tentang keinginannya jalan jalan bebas , kebosenannya
tentang jakarta dan dengan sabar ayu mendengarkan ceritanya kya. Tak
sadar chatting itu membuat kya melupakan masalahnya. Dan sejak saat itu
mereka pun jadi Sahabat dunia maya. Setiap malam Kya dan Ayu sibuk
dikamarnya ,saling bercerita apa yang dialami hari itu . Tapi Kya
menyembunyikan masalah jantungnya, kya tak ingin sahabat maya itu tau
keadaannya.Suatu ketika Kya mengirimkan Foto buat Ayu , sesuai
dugaannya, Kya gadis yang cantik dan energik walau sebatas maya ayu
merasa benar benar dekat dengannya. Dan mereka pun berjanji suatu hari
akan bertemu di Boscha. Kya tak mungkin melakukan pertemuan itu, namun
kya tak putus asa salah satu caranya yaitu kabur untuk bertemu sahabat
maya di Boscha. Dan pertemuan yang dijanjikan pun terjadi.
<br />
Didepan Pintu masuk Boscha kya datang dengan senyum manisnya dan Ayu menyambutnya.
<br />
“ hai.. ini Ayu ? tanya kya
<br />
“ iya kya ..ini Ayu .” wajahnya tersipu sipu malu.
<br />
Dan pertemuan pertama ini tidak membuat keduanya gugup malahan makin
rame , bawel serasa udah lama kenal. Untuk pertama kalinya kya merasa
menjadi seseorang yang bebas , loncat sana lari sini ngebolang dari satu
tempat ke tempat lain . Walaupun terasa sesak kya menutupin hal ini
dari Ayu iya ngga mauu hari bahagianya ini berakhir. Tanpa malu malu
berfoto narsis sebagai kenangan kenangan.
<br />
Setelah Puas ngebolang seharinya tiba mereka disebuah bukit di Dago “ Bukit bintang “ namanya
<br />
“ Bukit ini kenyennn yaa Kya….” Tanya Ayu
<br />
“ Iya Kerennnnnnnnnnnnnnnn abis dijakarta ngga ada… like this “ ujar kya
<br />
“ elu kenapa kya .. cape yaa maaf ! ”
<br />
“ Gue gpp don’t worry Cuma belum makan kali … percaya deh .”
<br />
Ini pertama kali kita ketemu nih , kesan kya apa nih !” tanya Ayu
<br />
“ Ayu tuh lucu , bawel, pemalu tapi kya suka kok …dan kalau kya gimana Ayuu ? tanya kya.
<br />
“ kya tuh lebih cantik yang pasti dari Ayu .. saudara kembaran sama fotonya deh …:P jawab ayu.
<br />
Dan mereka terdiam sejak . “ Ayu setelah pertemuan ini kira kira kita bakalan ketemu lagi ndak yaaa …? Ujar kya
<br />
“ Kapanpun Tuan Putri mauuu hamba pasti datang kejakarta .” ledek Ayu
<br />
Mereka pun tertawa ….
<br />
“ Ayu mauu ndak berjanji satu hal sama kya ..?”
<br />
“ Apaan Kya …?”
<br />
“ Suatu saat jika gue ngga ada loh jangan nangis yaa , pokoknya loh harus semangat …” ujar kya
<br />
“ Bicara apaan sih kya … jelegggggg tauuu elu ngga akan kemana mana..” ujar Ayu
<br />
“ Kya terlihat mulai kelelahan wajahnya makin pucat. Namun hal itu
baru diperhatikan pas di Bandara. Belum Sempat bertanya jeritan operator
mba pramugari mulai memanggil kembali agar segera masuk pesawat.
Membuat Kya harus segera ke pesawat. “ Ayu kya harus pergi nih …makasih
yaa untuk hari ini yang menyenangkan.” Ujar kya
<br />
“ Sampai ketemu lagi kya..” sambil Ayu memeluk kya
<br />
Mereka pun berpisah, selang beberapa menit diruang tunggu kya tiba
tiba jatuh pingsan dan bikin panik orang sekitar dipanggilnya segera
Ambulan. Ayu pulang ngga tahu keadaan Kya. Kya kritis dan koma beberapa
waktu.
<br />
Ayu mulai berpikir macam macam tentang perkataan kya padanya waktu
itu , apalagi kya tak pernah muncul lagi diruang chat diroom itu lagi
semenjak mereka ketemu. Ayu kecewa Inbox , email tak pernah dibalesnya .
Bahkan sms atau telp pun ngga aktif. Seribu pertanyaan bertanya dalam
hati.
<br />
Untuk sesaat kya menghilang dan disaat itu hadir seseorang sahabat
maya lagi Mika namanya Seorang gadis yang dikenalnya disebuah jejaring
sosial , dan sesaat Ayu merasa senang . Ditempat yang lain ternyata Kya
sadar dari komanya mulai mencari cari sahabat maya nya yang telah
ditinggalin beberapa lama. Namun Room chat tempat mereka berdua online
ndak aktif lagi ,Ayu tak pernah muncul lagi . Kya sadar dari email email
yang dikirim Ayu berisi rasa kecewa apanya, Kya ngga mau jujur , kya
hanya mau Ayu tahu kya itu sahabat yang cantik , bawel bukan sahabatnya
yang penyakitan. Dan membiarkan semuanya menjadi tanda tanya.<span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-74781539937947375122012-06-26T08:59:00.002+07:002013-03-12T15:03:06.276+07:00Menyayangi Bintang jatuh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjEPgDs9xbhFpDKLpx488MpUPx9dsUUnLshTMMYSJMGP-Qdy7HRFa69H4IlQCp_gB-y6l6HjU9grTRs2SKxQCxPPYQtPDt92FYgjgowheKDlfSKWZHPEm86RprerPbWLUzLBIfwlDiBVY/s1600/bintang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjEPgDs9xbhFpDKLpx488MpUPx9dsUUnLshTMMYSJMGP-Qdy7HRFa69H4IlQCp_gB-y6l6HjU9grTRs2SKxQCxPPYQtPDt92FYgjgowheKDlfSKWZHPEm86RprerPbWLUzLBIfwlDiBVY/s1600/bintang.jpg" /></a></div>
Aku Tahu , dia telah menetapi janjinya untuk menjadi " my friends for
ever " . Meksi ku tahu , rasa berbeda telah ia simpan dalam diam.Aku
ngerti kenapa ia memilih diam. Sebab yang ku rasa kan sama
demikian.Rasa sayang yang terlalu besar untuknya ,membuat ku takut.Takut
jika kebahagiannya sirna.<br />
Menyayangi seperti Bintang jatuh. Indah dan Terang lalu jatuh dan lebur .<br />
Sekarang
ku mengerti , Satu Bintang akan jatuh dan lebur.Tapi Bintang lain akan
menggantikan posisinya dan kembali bersinar.Langit tak pernah bener
bener gelap dan bintang bintang tak kan redup.<br />
Sekarang aku
mengerti bahwa tidak ada yang bener bener ingin pergi .tidak ada yang
bener bener ingin tinggal.Yang ada pergantian.Semua berganti.Semua
berubah.Seperti musim.Seperti dunia yang terus berputar.Seperti sayangku
dan sayangnya.Semua berganti layaknya bintang bintang diangkasa terang
dan indah. # coret coret ndak jelas pagi pagi ....^_^<br />
<span class="fullpost">
</span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-41428298768270748712012-06-07T23:20:00.000+07:002012-06-07T23:21:31.363+07:00Steak Ranjang ....<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgueEdfgtgspyZYz_6axl6qH6tJAoO-g9UR2Lt7UlLy2I3H6LTa-CTBHUSbGLPbTh3Bgn0NxeI3bQA3ByECBXBcYV-0sqhZIrR11LL4h-6lWcFHz1-QBkpV9L_rltDheqErv3Gk5y54ISc/s1600/steak+ranjang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="476" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgueEdfgtgspyZYz_6axl6qH6tJAoO-g9UR2Lt7UlLy2I3H6LTa-CTBHUSbGLPbTh3Bgn0NxeI3bQA3ByECBXBcYV-0sqhZIrR11LL4h-6lWcFHz1-QBkpV9L_rltDheqErv3Gk5y54ISc/s640/steak+ranjang.jpg" width="640" /></a>Namanya unik dan nyeleneh : Steak Ranjang, pasti dengerin namanya serasa gimana gitu ...^_^ , model steak kaya apa ya ini ???? apalagi pas liat di menunya ada <strong>sirloin telanjang panas ,terndelion telanjang bebas ,</strong> wkwkwkwk makin gimana gimana gimana gitu deh.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Steak Ranjang ini tempat makan baru dijalan Dipati ukur persis depan pintu masuk universitas Padjadjaran, tempatnya memang tenda tapi kalo datang kesana dijamin min min antri tri tri mirip antri BBM mauuuu naik. Maklum selain rasa steaknya enak , juga pas dikantong mahasiswa. # jd buat traktir pacar aman deh ...:P </div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Selain komposisinya bikin kenyang dan ce es an harganya , steak ini ada level pedas loh mulai dari level PDKT , HTS ( hubungan tanpa status ) TTM nyampe Plus plus , ampun pedasnya jadi jangan jangan salah salah pilih rasa, steak ndak bakal kemakan nantinya ,selain itu pilihan sausnya juga lengkap dari BBQ , Brown , nyampe Black peper.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Selain menu steak disini juga di sediain spaghtetti ama nasi steak ranjang.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
jadi yang mauuu maem western steak murah meriah datang aja ke steak ranjang bukannya dari jam 18.00 - 22.00 itu kalo masih kebagian ....abisnya yang datang biasa berjama'ah tuh jadi siapa cepet datang dia kebagian ...^_^</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-41233094064733438532012-04-28T00:23:00.001+07:002012-04-28T00:28:14.038+07:00Detik detik ...<br />
<span class="fullpost">Sampai sekarang aku masih tak percaya kalau diusia 45 tahun mama hamil lagi , ketika enam bulan yang lalu mama menelpon ke kantor mengabarkan kehamilannya dengan bisik bisik dan sedikit malu malu, aku hanya diam tak percaya , bahkan setelah itu tertawa dan berkata " Masa sih, Ma ???? </span><br />
<span class="fullpost">Dan keajaiban Tuhan memang terjadi . Aku tidak mengerti perasaan apa yang kurasakan sekarang. Cemas karena mama udah berkepala 4 usianya , atau malu karena di usia 22 tahun masih punya adik lagi . Apa kata temen temen kantor ku ? apa kata mas ku nanti ...??? Aku pun menutup rapat berita ini .</span><br />
<span class="fullpost">Mendekati bulan bulan kelahiran adalah hari hari yang menengangkan bagiku. Dalam doa kupintakan keselamatan bagi mama dan calon adikku. Namun kecemasan semakin bertambah kala pemeriksaan USG terakhir posisi adik ku sungsang dan Bidan tidak sanggup membantu proses kelahiran.</span><br />
<span class="fullpost">Sengaja long week end kali ini aku pulang ke bandung , hari beranjak sore, aku makin resah apalagi mama. Begitu juga dengan om dan tanteku yang sengaja ikut datang bermaksud menemai mama dihari yang menetukan ini . " Gimana udah lahir ? laki laki atau perempuan ?' tanya bapak dengan senyum cerah , senyum itu langsung hilang ketika mama keluar kamar memegangi perutnya. </span><br />
<span class="fullpost">" Kita kerumah sakit sekarang ya Pa! Mama sudah tidak kuat," pinta mama memelas sammbil duduk disofa disamping tante Rima.</span><br />
<span class="fullpost">" Iya,iya, nanti Bapak siapin mobil dulu ."</span><br />
<span class="fullpost">" Ha..ha.. Bapakmu kabur , Mba. Takut disuruh nungguin mamamu melahirkan. Dari dulu dia begitu. " om Adi berkata. </span><br />
<span class="fullpost">Mama semakin kepayahan, mondar mandir sambil meringis menahan sakit , sambil meminta punggungnya diusap usap. </span><br />
<span class="fullpost">" Minta kain ..kain! ketubannya sudah pecah. Bapak mana ? teriak mama panik. Tiba tiba kepanikan melanda kami semua.<br />" Mba ..buruan panggil Bapa ! Mama udah mau melahirkan." kata tante Rima</span><br />
<span class="fullpost">Segera kami mengantar mama ke dalam mobil yang akan membawanya kerumah sakit.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Menurut Dokter kelahirannya masih lama, mungkin sekitar 2- 3 jam lagi ya Rabb kasihan mama.</span><br />
<span class="fullpost">" Operasi aja pak ! Biar cepet " Mama panik dan tidak mau menunggu lagi. Digenggamnya tangan bapak, Bapak diam saja mendengar permintaan mama itu. Dari awal kehamilan mama memang ndak siap cuma naruri keibuannya yang membuat mama bertahan kuat selama sembilan bulan ini.</span><br />
<span class="fullpost">Karena tertekan dan putus asa mama menolak makanan yang diberikan suster , padahal seinget ku mama belum makan nasi sedikitpun dari pagi. </span><br />
<span class="fullpost">" Ayo Ma , makan dulu , biar mba yang suapin , bujukku dengan lembut."</span><br />
<span class="fullpost">" Nggak mau, Mual mama mengggelengkan kepalanya."</span><br />
<span class="fullpost">Baru ketika bapak yang nyuapin mama mau makan walaupun hanya beberapa suapan. Ye ... mama manja juga seperti anak kecil. Hal lucu terjadi ketika bapak pamit buat sholat magrib , mama tidak mengizinkan makin erat memegang tangan bapak. </span><br />
<span class="fullpost">" Mma, Bapak mau shalat dulu ,cuma bentar kok , sekarang mama sama mba aja dulu ya !" bujuk bapa dengan lembut.</span><br />
<span class="fullpost">Aku terus menemani mama tanpa tahu apa yang diperbuat , hanya memegang tangannya dan mengusap usap punggungnya. Mama tampak mengumpulkan tenaga , tarik nafas - dihempuskan, tarik nafas -keluarkan.</span><br />
<span class="fullpost">" Mama sudah tidak kuat , pa. Operasi saja ya?" Mama memelas."</span><br />
<span class="fullpost">" bertahanlah , Ma. Kata dokter, mama masih bisa melahirkan dengan normal . Berjuang lah Ma".</span><br />
<span class="fullpost">tetap pukul 19.05 dokter dan para suster masuk keruangan persalinan membantu mama , saat ini mama berjuang antara hidup dan mati. Aku ingin sekali kmenemani mama didalam tetapi ketakutan akan darah membuat ku duduk depan ruang bersalin. Tiba tiba kulihat bapak keluar dari ruang bersalin .</span><br />
<span class="fullpost">" Bagaimana Pa ,sudah lahir ?" tanya ku pada Bapak.</span><br />
<span class="fullpost">" belum " jawab bapak sambil senyum ." Mama minta kamu temenin , kasih dorongan semangat yaa ."</span><br />
<span class="fullpost">Walau ragu plus takut , aku masuk juga dibelakang bapa. Kuhilat 1 Dokter dan 1 Bidan 2 suster berpakaian putih ." </span><br />
<span class="fullpost">" Ayo Bu... Ibu pasti bisa, Jangan menyerah , sedikit lagi kurang kuat. Ayo terus.." seperti orang sedang nonton bola , pikirku. Mama berusaha mengerahkan semua tenaga , Nafas nya tersengal , tiba tiba gumbalan darah sebesar kepalan tangan keluar , setelah sebentuk kepala mungil muncul tapi masuk lagi karena mama kehabisan tenaga. Rabb .... begitu berat berat perjuangan mama melahirkan anaknya , betapa aku semakin menyanyangi mama dan tak mau kehilangannya.</span><br />
<span class="fullpost">Akhirnya adik bayi lahir juga , bayi laki laki tetapi kenapa di masukan ke incubator ..?? bertanya ke bapa</span><br />
<span class="fullpost">Adik ngga apa apa ,dia normal hanya saja disempat kekurangan oksigen jadi harus masuk incubator untuk mencegah hal yang tidak diinginkan." Bapak menjelaskan sambil tersenyum.</span><br />
<span class="fullpost">Selamat datang adik cakep , Mba sayang dede ....^_^ </span><br />
<br />
<span class="fullpost"><br /></span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-9706156971161034732012-04-23T22:41:00.001+07:002012-04-23T22:41:11.223+07:00" Mama .. engkau surgaku "<br />
<br />
Seminggu sudah mama meninggal. Apa yang kurasakan hari hari itu begitu
sepi setelah mama pergi. Mama yang kusayang dan mama yang pernah ku
benci .... Aku kini dilanda rasa sesal yang tak berakhir. Sewaktu mama
masih ada aku selalu menjauhkan diri dari mama. Bukan tanpa alasan cuma
aku tak mau menyakiti hati mama dan menambah dosa dosaku pada mama.
Sebenarnya aku sayang banget sama mama, bagaimana tidak walaupun mama
hidup dalam kekurangan mama sanggup berkorban bersusah payah membesarkan
, merawat dan menyekolahkan aku dan mas mbaku juga.<br />
Pada awalnya
kehidupan kami bahagia , tetapi ketika ayah mulai main perempuan
keadaan berubah. Sering kali aku melihat ayah memukuli ibu ndak cuma itu
mas mba ku juga tak pernah luput dipukulin , dicaci maki ayah seolah
kami ini bukan anak anaknya. Dan sejak saat itu pun Mama bersusah payah
membanting tulang membesarkan kami. Jam empat pagi , mama sudah bangun
untuk membuat nasi uduk , Setelah selesai membungkus mama mengantarkan
nasi itu kewarung warung selepas itu jualan dipasar .Aku ini anak
bungsu, sebenernya mama sangat menyayangi aku dan akupun sangat manja
sama beliau. Satu peristiwa yang tak dapat kulupakan adalah suatu ketika
mama mengajak ku kepasar aku merengek meminta sebuah boneka, aku
melihat mama ragu untuk membelinya karena melihat aku merengek akhirnya
mama membelikan boneka itu. Ketika aku duduk dikelas 3 SMU , mama masih
terlihat sehat , masalah kesehatan mama hanyalah diabetes saja. Saat itu
mama masih sehat selalu menjagaku siang dan malam, Namun tak lama
setelah itu mama mulai sakit sakitan beliau sering banget keluar masuk
rumah sakit. Diabetes dan darah tinggi membuat semakin parah, akibatnya
anggota badan mama sebagian jadi lumpuh.Untuk Menjaga mama mba ku yang
pertama sudah menikah, mas ku kerja diluar kota jadi siapa lagi yang
akan menjaga mama, kalau bukan aku sendiri. Namun aku ikhlas menjga
mama.<br />
Setahun aku merawat mama pada mulai aku bahagia bisa dekat
dengan mama , tapi sayang ujian yang datang tak mampu kuhadapi, aku
memang anak durhaka karena tidak bisa melihat hikmah yang ada dalam
ujian itu.<br />
Sejak ayah kembali sifat pemarahku membuatku selalu
berkata kasar pada ayah hal itu yang membuat aku selalu bertengkar sama
mama.Kejadian kejadian yang tak menyenangkan itu terpaksa aku hadapi
setiap hari , hal itu membuat aku bosan dan lelah tinggal bersama mama.
Aku berdoa kepada Allah agar aku bisa keluar dari rumah ini, karena tak
mau berdosa pada ayah sama mama. Akhirnya mba ku ngalah gantian beliau
yang menjaga mama , sedangkan aku tinggal di kost deket tempat kerja
ku,walaupun kelihatan senang tapi aku selalu kepikiran mama. Bila libur
long week aku selalu kunjungin mama , hatiku jadi sedih jika pulang
mama hanya diam dan aku merasa canggung , kaku untuk berbincang dengan
mama, padahal aku ingin sekali bercanda, bercerita dengan mama.<br />
Mungkin
itu pertanda mama akan pergi untuk selamanya ,terasa sesak jika aku
mengingatnya ketika seminggu lalu pamitan kembali ke kost, seperti biasa
aku bersalam dan meminta maaf , mama berkata dengan lembut " Kamu tak
pernah melalukan kesalahan apapun kepada mama." Sekarang aku benar benar
mengakui bahwa hati mama begitu mulia, mama surga dalam hidupku, namun
aku begitu bodoh tidak memahami beliau. Sekalipun sakit mama tak mau
jadi beban anak anaknya, mama selalu memohon kepada Allah agar cepat
mencabut nyawanya. Sejahat apapun orangtua kita, hanya Allah saja yang
berhak menghukum, bukan kita insan yang lemah ini. Sebagaii anak sudah
menjadi keharusan untuk mendoakan keselamatan , merawat orang tua kita
selagi masih ada waktu. Hari hari terakhir menjelang kematian mama, aku
bahkan tak ada disampingnya. Cuma doa agar Allah mengampuni dosaku
terhadap mama.<br />
Benarlah firman Allah yang berarti :<br />
" Dan
kami perintahkan kepada manusia ( berbuat baik ) kepada ibu bapanya. Ibu
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah. dan
menyusuinya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKU dan kepada ibu
bapamu, hanya kepadaKulah kembalimu." (QS: Luqman, ayat 14 )jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-61374475647449027452012-03-24T23:31:00.005+07:002012-03-25T13:09:38.761+07:00Aku ingin menikah ...." Mir, ada surat!" teriakan itu berasal dari ruang tamu. Berlari aku keluar kamar meninggalkan kertas kertas gambarku.Itu pasti surat dari mama, yang memang ku tunggu tunggu.Benar saja, itu surat dari mama segera mengambil posisi terbaik diatas tempat tidur. Aku menulis surat kepada mama sebulan lalu isinya tidak minta kiriman uang seperti biasa , bukan juga mengabarkan kalau aku sakit. Isi suratku itu sangat singkat Begini " Mama , aku ingin menikah. Apakah bapa mama dan yang lainnya setuju dan merestui ? Mira tunggu balasan Mama. Dan sekarang aku menerima balasannya.<br />Sebenarnya , keinginan menikah itu sudah ada sejak setahun lalu dan memang udah ada yang memintanya padaku , mas Haris namanya berhubung kuliah blom selesai maka aku menundanya hingga setahun. Sehubungan kuliah the End dan wisuda sebentar lagi maka berani ku bertanya akan hal itu . Tak sabar, akhirnya kurobek amplop surat dari mama dan mengeluarkan berlembar lembar dari dalamnya . Pasti isinya nasehat dari A sampai Z yang ujung ujungnya pasti penolakan beliau. Daripada penasaran ada baiknya aku baca deh ..<br />Pantas saja surat berlembar lembar gitu ternyata bukan cuma mama yang bales tapi semua orang rumah ikut bersuara ada enam surat lengkap dengan nama masing masing. Aku tersenyum mirip kertas ujian saja . Ah surat siapa yang harus kubaca duluan jadi bingnung, kayanya mulai surat dari mama deh .<br /><span style="font-weight: bold;">Mama</span><br />Terus terang , mama kaget , putri mama yang masih suka ngambek , manja dan bawel ternyata sudah ingin menikah . Tidakkah kamu merasa terlalu muda untuk menikah ..? kenapa ndak kerja aja dulu sayang kan ijasah ntar ndak kepakai, lagi mas sama mba mu juga belum menikah apa kah kamu ingin melangkai ketiga kakamu itu? Tak baik itu ,pokoknya mama tidak setuju.<br />Batu sandungan pertama kujumpai. Mama tak setuju gara gara aku masih kelewat muda katanya .<br /><span style="font-weight: bold;">Bapak</span><br />Wkwkwkwk... kamu serius nak ? Bapa ndak nyangka kalau kamu yang anak manja ternyata bisa melucu juga. Bapa tahuu kamu cuma main main kan. Coba di pikir masak masak lagi , yakin mauu nikah cepat ? memang udah ada calonnya ...?? kalo pun udah ada calonnya tapi dia belum bapa seleksi kan kalo ndak lolos seleksi bapa gimana ayo ...?? udah mendingan lanjut sekolah lagi aja deh daripada kamu cepet nikah.<br />Batu sandungan kedua kujumpai lagi. Bapa tak setuju karena belum ketemu dan belum seleksi calon menantunya.<br /><span style="font-weight: bold;">Mas Heru</span><br />hebat kamu , Mir! mas ngga nyangka kamu sudah memikirkan hal itu sekarang . Mas sangat setuju , untuk biaya pesta nanti mas akan tanggung sepenuhnya. Tapi ngomong - ngomong orangnya secakep mas ndak ..??<br />Dari dulu, mas ku yang sulung ini memang selalu mendukung apa pun yang aku inginkan terus soal kuliah ku ini kalo bukan karena dia mana mungkin aku bisa kuliah di jogja.<br />Makasih mas Heru satu suara yang mendukungku... ^_^<br /><span style="font-weight: bold;">Mba Sasa</span><br />Beda dengan mas Heru , mbaku yang nomor dua ini menolak nolak habis habisan dan sedikit menyudutkan dia bilang kalau tak akan menganggap aku adiknya lagi kalau aku melangkahinya, katanya pamali bisa bisa dia ngga dapat jodoh nanti.Kata siapa ? kalau mba Sasa mau , sebenernya udah banyak yang melamar dasar mba Sasa aja yang banyak mauunya kurang cakeplah , kurang kayalah ,yang kampunganlah pokoknya seribu alasan kalo mba Sasa.<br /><span style="font-weight: bold;">Mas Rio</span><br />Surat dari mas Rio singkat banget cuma bilang gini " Aku ikut keputusan bapa sama mama kalo beliau setuju aku juga setuju silahkan saja, tapi kalau tidak ,jangan coba coba melanggar " katanya.<br /><span style="font-weight: bold;">Mba Ika</span><br />Surat Mba Ika mirip surat mas Heru ,dengan mendukung kalau memang sudah ada keinginan dan kemampuan sebaiknya segera dilaksanakan begitu katanya , Dia sendiri tak usah dipikirkan karena masalah jodoh udah ada yang mengatur.<br />Wisuda akhirnya datang juga, aku sudah ngga sabar ingin pulang kerumah dan menyakinkan mama bapa sekali lagi. Berbekal puluhan seminar , diskusi, dan kajian tentang menikah usia muda yang telah kuikuti makin bertambah optimis menyakinkan seluruh anggota keluarga.<br />Perjuanganku berhasil dengan sukses ,akhirnya mama dan bapa merestuiku setelah sebelumnya berkali kali menyakinkan perlahan namun pasti bapa dan mama bilang iya kamu kami restuin, bahkan mba Sasa yang tadi nya ngga mau menganggap adik lagi kalo menglangkahinya malah mengatakan gini " de , gimana kalau kita adakan acara pernikahannya barengan saja? Mba udah punya calon dan mba yakin sesuai dengan kriteria mba .<br />" Tapi , Mir, calon suami siapa ? " Mas Rio tiba tiba mengajukan pertanyaan.<br />pertanyaan itu memang sudah kutunggu tunggu dari tadi , aku sudah sibuk membayangkan reaksi semuanya senandainya nama Mas Haris yang kusebut.<br />Sebelum aku menjawab tiba tiba mas Haris berkata ... " Haris yang akan menikah dengan ... Mira!" bapa ibu mas mba.<br />Reaksi yang kuterima sungguh luar biasa , Bola mata mama dan bapa membulat , mba Sasa dan Mas Rio menjerit .." Harisssssssssss...." mba Ika melongo, cuma mas Heru yang berkata kenapa ngga dari dulu aja ngga harus nyampe selesai kuliah juga pasti di kasih izin nikah kok.<br />Tapi apapun reaksi mereka saat itu , yang jelas hari ini tepat seminggu aku jadi nyonya Haris ...^_^ , terima kasih yaaa restu dan izinnya .jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-30724660359232934072012-03-17T23:49:00.009+07:002012-03-20T22:58:52.387+07:00Award for terima kasih...<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij67d47QAQZ5bDjE-zAop_f0iEShKXqFlZpJP6_tgpu6UWg4UBx_KolGshoejKURihpyNszaMJ34pg1exiWw5HITJqghR5KNA65A9H8X65zQ2sE85hxKahcndig86l66UYUiwgiLi-1kE/s1600/sky+1.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 258px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij67d47QAQZ5bDjE-zAop_f0iEShKXqFlZpJP6_tgpu6UWg4UBx_KolGshoejKURihpyNszaMJ34pg1exiWw5HITJqghR5KNA65A9H8X65zQ2sE85hxKahcndig86l66UYUiwgiLi-1kE/s200/sky+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5722002211070245106" border="0" /></a><br /><br /><div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size:large;">Hari ini hari spesial plus cerah ceria</span>, saya ingin sekali berbagi keceriaan bersama sahabat sahabat saya yang selalu setia hadir tak pernah bolos untuk memompa semangat saya lewat komentar komentar , senyum manis , canda tawa , iseng dan tingkah lucu lainnya di setiap postingan <span style="font-style: italic;">SMILE CORNER</span> ini. Akhirnya dengan bekal nekat yang banyak salahnya dan sedikit bumbu '<i>ngawut</i>' dalam meraciknya tapi saya niati untuk memberikan yang terbaik untuk sahabat-sahabat saya maka terciptalah " Award for terima kasih " ( gaya pakai terciptalah padahal coret coret ndak jelas ...:D )<br />Di bawah ini siapa-siapa sahabat saya yang berhak membawa pulang hadiah " Award for terima kasih" dari saya , sahabat itu adalah ....<br />1. Aulia Rahman<br />2. Anna Qurrota A'yun<br />3. Aisa julia maseti<br />4. Asriani Amir<br />5. Bonit notz<br />6. Fadhli Amir<br />7. Irma devi santika<br />8. Insan Robbani<br />9. Iswahyuni Ibrahim<br />10. Meutia Mansur<br />11. Nurul Inayah joisangadji<br />12. Nick Salsabilla<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCPJzieQZxcbYWBJLqmHumO8pfCQ2bIuM1yZO-XwyD3EXNi14rne8HGBzgCxsIfIkf9mMhvKrba11hZz23Hft3UaXNc3cBK7be37l3PsFhP-kSIw1usuQ_yUwTFGJTAQxknG4-ZYXfTu8/s1600/award+terima+kasi+nh.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 196px; height: 224px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCPJzieQZxcbYWBJLqmHumO8pfCQ2bIuM1yZO-XwyD3EXNi14rne8HGBzgCxsIfIkf9mMhvKrba11hZz23Hft3UaXNc3cBK7be37l3PsFhP-kSIw1usuQ_yUwTFGJTAQxknG4-ZYXfTu8/s200/award+terima+kasi+nh.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5722008322396489778" border="0" /></a><br />13. pipi Fitriyani<br />14. Phuji Astuty Lipi<br />15. Rusdah Hayati<br />16. Selvia Betharia<br />17. Uswantun Hasanah Musa<br /><br />Terimakasih ya sahabat, semoga pertemanan dan tali silaturrahim ini tidak akan pernah luntur tuk selamanya .<span style="font-weight: bold; font-style: italic;"> " Karena ada sahabat dunia maya menj</span><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">adi begitu nyata.... "</span><br /><br /><br /><br /><br /></div><br /><span class="fullpost"></span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-52133481514509776212012-03-16T02:18:00.034+07:002012-03-21T21:23:05.720+07:00Awards ... ( bye bye paku ... ^_^ )<span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span style="font-family: 'lucida grande'; "><span class="Apple-style-span">Assalamu’alaikum, Jujur saja , minten blogger pemula. Sebagai seorang pemula dan mendapat award tentu saja minten merasa tersandung eeee tersanjung . Sebenarnya udah lama pingin banget pasang awardnya tapi ada masalah nih , masalah kecil sih bagi yang lain tapi bagi aku masalahnyaaa gedeeeee banget yaitu bingung cara</span> pasangnya gimana pake paku ap</span><span style="font-family: 'courier new'; ">a double tape yaaa ...??? terus pas giliran tanya gimana caranya pasang malahan dianggap bercanda padahal seriusan ndak ngerti ... :'( , akhirnya setelah colek colek om Google , colek miss. Donat " Rusdah " via chat , menjerit by phone with miss. smile " Anna" ku coba coba pasang Awards nya .... ^_^</span></span><span> </span></span><div><span class="Apple-style-span"><span></span><span style="font-family: 'courier new'; ">Award k</span><span><a style="font-family: georgia;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMbvfkUQC_qUKtfqh8Q0VXJLCFGTiL1jbO8F_G5PAeLUijr1aPGXw_XkaZnUIoo7bv8sVegPpgK_-geEzOvBwprnTLCW-Rhyo-64lOQTupVjd644Z48vcARjejhqnoFSTlRmIhhnOoNCo/s1600/awards+3.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 249px; height: 244px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMbvfkUQC_qUKtfqh8Q0VXJLCFGTiL1jbO8F_G5PAeLUijr1aPGXw_XkaZnUIoo7bv8sVegPpgK_-geEzOvBwprnTLCW-Rhyo-64lOQTupVjd644Z48vcARjejhqnoFSTlRmIhhnOoNCo/s200/awards+3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5714431034123048034" border="0" /></a></span><span style="font-family: 'courier new'; ">u yang pertama ini, minten dapat Jum'at 20 Mei 2011 dari seorang teteh yang sering bikin kangen tapi plus nyebelin juga Miss Hujan " Bonit notz " .... ( </span><span style="font-family: 'courier new'; ">abis doyan main "</span><span style="font-family: 'courier new'; " class="st"><em>Ucing Sumput "</em></span><span style="font-family: 'courier new'; "> dihutan ama awan sih ...^_^ ) . Selain Award jeritan teteh yang " SMILE CORNER ... sahabat blogger yang unix ini adalah barisan jiwa yang melanglang buana dengan kata" full kaidah... walau kadang sedikit but penuh trik dan intrik... ^_* " bikin pancen oye hanteu </span><span style="font-family: 'courier new'; " class="st"><em>ngantos</em></span><span style="font-family: 'courier new'; "> artina naon teteh ...:D . </span><span style="font-family: inherit; ">Ada syarat </span><span style="font-family: 'courier new'; ">Biar Awardnya bisa pasang</span><span style="font-family: inherit; "> , award ini harus dibagi dengan sahabat blogger yg lain... so'... award pertama ini minten dedikasikan buattttttttttttttttt.... tettttereeeeeettett</span><span style="font-family: inherit; ">tttttttt,... </span><span> </span><a href="http://jengjuminten-juminten.blogspot.com/"><span style="font-family: 'courier new'; ">1. </span></a><span style="font-family: 'courier new'; "><a href="http://http//blogmediarobbani.blogspot.com/">Mas Insan Robbani ....</a> " Kaka Cakep yang siaap siaga , selalu siaap menjawab semua pertanyaan ku yang aneh - aneh "</span><span> </span><span style="font-family: 'courier new'; ">2. Mba Phuji Astuty Lipi .... " Kaka Cantik yang selalu hadir , tak pernah bolos lewat komen komen lucunya ."</span><span> </span><span style="font-family: 'courier new'; ">3. Mba Meutia Mansur ..... " keep writing kamu pasti bisa, kata kata ajaib ka Tya diakhir setiap komen ( selalu hadir ..:P ) "</span><span> </span><span style="font-family: 'courier new'; "> 4. </span><span style="font-family: 'courier new'; "><a href="http://anna-aqyuan.blogspot.com/">Mba Anna Qurrota A'yun ..... </a>" Tipe dede paket lengkap deh Cantik , imut , pinter , mandiri pokoknya lengkap..kap ...kap... "</span><span> </span><span style="font-family: georgia;font-family:";font-size:130%;"> </span><span style="font-family: georgia; ">haturnuhun,.. terimakasih, tengkyu Matur suwun n syukran jazakillah buat</span><span style="font-family: 'lucida grande'; "> Miss Hujan " Bonit notz " ( http://bonitnotz.blogspot.com/ ) big big big pelukan teteh .. ^_^</span></span><div><span class="Apple-style-span"><span></span></span><span class="Apple-style-span"><br /></span><div><span class="Apple-style-span"><span style="font-family: 'lucida grande'; "></span><span> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRTJurjl7JspBVeohTuvw4XppDjWm7hqLJ8bn7rr9RIK5LxK7g7qUkQvEu7IXO_Ml-kqoq5l9-re0QAQB-2yn_F9OClI6EbncOr1muv57WiEWPh-c1AtOletzUTPx0Ce4W8dTvw4wtwJI/s1600/versatile_blogger_award+1.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRTJurjl7JspBVeohTuvw4XppDjWm7hqLJ8bn7rr9RIK5LxK7g7qUkQvEu7IXO_Ml-kqoq5l9-re0QAQB-2yn_F9OClI6EbncOr1muv57WiEWPh-c1AtOletzUTPx0Ce4W8dTvw4wtwJI/s200/versatile_blogger_award+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5714431029643934226" border="0" /></a></span><span class="Apple-style-span"><span style="font-family: 'lucida grande'; "> Jum'at , 20 Januari 2012 minten kembali menerima award dan ini merupakan awardku yang ke - 2 . Award ini diberikan oleh seorang kaka yang sering minten colek , minten repotin , yaitu mas Insan Robbani .... Matur suwun yaaa mas cakep ... ^_^ ( Untung awardnya tanpa plus plus kumpulin PR ...:D ) .</span><span style="font-family: 'courier new'; ">Selain </span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">mas Insan ternyata eeeee ternyata Minggu 4 Maret 2012 dede cimut " Donat " Rusdah Hayati juga kembaran kasih Award ke - 4 ini , Tarimo Kasih , Terimakasih yaaaa dd cimut .... ^_^</span></span><span> </span></span></div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span"><span></span></span><br /><div style="text-align: left; font-family:georgia;"><span></span></div><span class="Apple-style-span"><span style="font-family: 'lucida grande'; "><br /></span></span></div><div><span class="Apple-style-span"><span style="font-family: 'lucida grande'; "><br /></span></span></div><div><span class="Apple-style-span"><span style="font-family: 'lucida grande'; ">" Teh Est</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">i k</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">ok ndak online di bloof , Anna ada sesuatu <img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1MXCAtqd6DjtOT3RZRoBNaOTnIsYp8uI-dBf8Tj3_0DEhdINcRWEhROqD-zseuZdsSHi1_4js0wTRUhwjG_2k7URTqLqHBJUmhoyeeAsxLiuYANDc9bFg2fGRjs131I_E1GI3Qhr5fck/s200/Flower+1.jpg" style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 221px; height: 213px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5720199263450193026" border="0" />buat teteh diambil y</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">aa " kalo ndak salah jeritan sms jum'at 24 Februari 2012 berbunyi gitu .</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">... ^_^ sedikit bertany</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">a tanya dan banyak bi</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">ngung " Sesuat</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">u it</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">u apa " akhirnya lewat si kimo bajakan perla</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">han namun tetep lama loa</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">dingny</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">a kutemu</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">kan sesuatu it</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">u .</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">..Award ke - 3 "</span><span><strong face="georgia"></strong><strong face="georgia"></strong><strong style="font-family:georgia;">teh minten, sesosok kaka yang lucuu.. imuut, dan unik menurut a</strong><strong style="font-family:georgia;">na.. kebiasaanya mencolak-colek, atau memanggil setiap anggo</strong><strong face="georgia">ta Bloof dengan sebutan "Kaka Cakeep" atau "kaka cantiik" ini membuatnya menjadi ciri khas tersendiri, yang kalau di-istilahkan.. ini mah "Teh Minteen Bangeeettt.." hhee</strong></span><span style="font-family: 'lucida grande'; "> ." Kata kata ajaib yang bikin minten 2S speacless dan seneng , Hatur nuhun yaaa t</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">eteh Anna Qurrota A'yun , " Karena ada kamu dunia maya menj</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">adi begitu nyata ...:^_^ "</span><span> </span></span></div><div><span class="Apple-style-span"><span style="font-family: 'lucida grande'; "><br /></span></span></div><div><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"> <a style="font-family: courier new;" name="more"></a> <span style="font-family: 'lucida grande'; ">Award ke -</span><span><a style="font-family: georgia;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmWN06OzaNLmmmam41CsGz_nzjWzjXjs_Br1OEUiyFRTwMWbMbjv2QEM8tW31APlxCadV5kY4KbMU8squC6vgGO6Px6Oq6I7Vc9Bs8k0rpZCBx0GRC8XJoImgOrA4lm7x91QqzZpXpRWM/s1600/For+My+Inspiration+1.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 169px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmWN06OzaNLmmmam41CsGz_nzjWzjXjs_Br1OEUiyFRTwMWbMbjv2QEM8tW31APlxCadV5kY4KbMU8squC6vgGO6Px6Oq6I7Vc9Bs8k0rpZCBx0GRC8XJoImgOrA4lm7x91QqzZpXpRWM/s200/For+My+Inspiration+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5717924017990870258" border="0" /></a></span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">5 </span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">,ini adalah award kedua dari kaka cakep Mas " Insan Robbani " . Jum'at 9 Maret 2012 di Happy Birthday blognya yang ketiga beliau bagi bagi hadiah , katanya blogku adalah salah satu dari beberapa lapak blog yang telah menginsp</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">irasinya. Kaka cakep berlebihan nih , blognya kaka cakep tuh ya</span><span style="font-family: 'lucida grande'; ">ng menginspirasi Minten matur </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande'; ">suwun yaaa kaka cakep Awardsnya.</span></span></div><div><span class="Apple-style-span"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span"><br /></span></div><div><span class="Apple-style-span"><br /></span><div><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><br /></span></span></div><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3UBA4L3P-qcK9TD8-hBMIMfF81ppm7Dy2vr0rpLkzyTeYSkIBQ61Fg1CvaBOPAO65eo38-JVvaEbV7-azC2-AajqUxISes7xQR6RBqdxDjVhrI_sfvY-IupxeCqqts8Emr3f8vN8FjPk/s200/Award+dari+Zhe+Zhe.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 195px; height: 200px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5722352463460132690" /><div><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">Tak sengaja 22 Maret 2012 lewat depan blognya miss. Smile " Anna " ku melihat ada tenda biruuu</span></span><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">.....upss salah maksudnya ku melihat ada "</span></span>The Seven S<span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">hadow " dipojokan. <span class="Apple-style-span" >"</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; line-height: 19px; "><b><span ><span class="Apple-style-span"> award ini akan ana berikan kepada sahabat-sahabat Blog yang memiliki Template Kerlap-Kerlip, tidak membosankan " . Hatur nuhun teteh ini jadi award ke- </span><span class="Apple-style-span">6 minten .. ^_^</span></span></b></span></div></div></div></div>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-7367846811568134322012-03-08T22:23:00.003+07:002012-03-08T23:25:14.462+07:00Mba Wakil Rakyat ..." Mba Wakil Rakyat " . Begitulah anak anak di kampung memanggilku sejak empat tahun lalu. Tepatnya, sejak aku terpilih sebagai salah satu seorang wakil dari partai jeruk nanas yang kumasuki untuk duduk di kursi jakarta sana.<br />Bermodalkan ijasah Sarjana tapi masih pengangguran aku pun berniat memasukin sebuah partai yang berpihak pada rakyat kecil. Dimulai ikut ikutan rapat, menghadiri setiap acara partai nyampe ikut turun kampanye memengaruhi orang orang agar ikut ke partai yang ku pilih. Usahaku tidak sia - sia berbekal pengalamanku sebagai orator semasa aksi aksi mahasiswa dulu hampir semua warga kampung kupengaruhi. " Yakinlah, Bapak - bapak dan Ibu - ibu ... dengan memilih partai jeruk nanas ini nanti , kehidupan kita akan berubah! kemiskinan , kebodohan jadi angeda partai jeruk nanas." ujarku bersemangat. Usahaku tak hanya kampanye dilapangan tapi terjun langsung memberi perhatian berlebih untuk menarik simpati mulai dari mendatangi orang sakit sambil menyerah kan sebuah amplop , membantu para petani yang kena hama dengan memberi sebuah amplop untuk mengobati sedih mereka.<br />Dan ternyata , pengorbananku tidak sia sia karena hampir 90 % suara kampung memilih partai jeruk nanas. tentu saja aku sering karena akan menjadi salah seorang wakil duduk di kursi MPR /DPR dijakarta. Sejak saat itulah setiap pulang kampung anak anak dikampungku selalu memanggilku dengan " Mba Wakil Rakyat "<br /><br />" Mba wakil Rakyat pulang ...! teriak beberapa anak anak mengikuti mobilku yang memasukin jalan desa yang walaupun sudah diaspal tetep saja berlubang disana sini . Setelah turun dari mobil segera membagi bagikan permen dan coklat yang sudah kupersiapkan sebelumnya. Selagi menikmati permen plus coklat dilanjut ke acara ngobrol.<br /><br />" Mba wakil Rakyat, enak yaa, jadi anggota MPR ? seorang anak SD tiba tiba bertanya."<br /><br />Aku tersenyum. " Enak ? Ndak juga . Setiap hari harus rapat ini itu sambil memikirikan bagaimana bangsa ini maju ," jawabku "<br /><br />" Tapi kok bangsa ini ndak maju maju, ya..? temen anak SD tadi ikut buka suara."<br /><br />" Kita kan , terus berusaha untuk kesana ," jawab ku singkat.<br /><br />" Tapi , kok buktinya ngga ada?" kali ini suara anak perempuan kepang dua<br />" Bukti ? kan sudah banyak yang kearah sana , jalan yg sudah diaspal , gedung sekolah dibikin baru , lalu..." aku mulai menerangkan.<br /><br />" Memang diaspal, Mba. Tapi belum setahun sudah berlubang sana sini jawab anak perempuan itu.<br /><br />" Itu mungkin pekerjanya bekerja asal asalan."<br /><br />" Mba wakil rakyat , kata ayah saya bukan pekerjanya yang asal berkerja tapi memeng hasil maksimal yang bisa mereka lakukan.<br /><br />" kok bisa gitu?" tanyaku.<br /><br />" Kata Ayah , memang pemerintah sudah menurunkan dana untuk membangun jalan, tapi sekian persennya dimakan. sehingga yang sampai didesa sudah tidak utuh lagi makanya jalannya dibuat pun tidak sempurna."<br /><br />" Mba Waakil Rakyat..." seorang anak kembali bertanya "<br /><br />" Aku berusaha tersenyum, Ya....?"<br /><br />" Kenapa sih Anggota MPR suka tidur kalo sedang rapat ..?"<br /><br />" Mereka capek . Kelelahan begitu banyak persoalan yang harus dipikirkan . Jadi wajar kalau merekan tertidur ."<br /><br />" Jadi, percuma dong , rapat diadakan kalau anggotanya tidur. " Ternyata anak laki laki topi merah masih protes."<br /><br />" Benar Mba kalau tidur justru persoalan yang dibahas ndak pernah selesai malahan makin rumit. Terus Apa yang dibuat orang tidur ? paling cuma mimpi.<br /><br />" Mba mereka tidur karena kelelahan atau karena sibuk mikirin kemana lagi uang rakyat akan dihambur hamburkan? suara bocah di pojok kursi itu bener menyindir diriku .<br /><br />Sebelum aku dihakim oleh anak anak ini , ada baiknya aku pergi. Mereka memang kecil kecil tapi terlihat seperti raksasa yang siapa melumat dalam sekejap. Aku malu , bener benar malu! Anak anak itu seperti menelanjangi semua perilaku wakil rakyat sepertiku.jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-7326280798439108062012-03-03T23:12:00.001+07:002012-03-03T23:23:38.994+07:00Nikah Syar'i ...<p>Setelah menampung beberapa ide,mengkaji beberapa sumbangan saran sahabat, dan mempertimbangkan laba ruginya dengan prinsip efektivitas, etika dan estetika ( bukan estika loh ..:P ) maka kubulatkan tekadku untuk menjadi mas mas ojek .. ^_^</p><p>Sekarang aku sedang berada disamping sebuah Bank ,menanti calon penumpang. " Mas..ojek, Mas" tawarku pada seorang lelaki muda yang lewat. " Bawa motor kok," jawabnya pendek. O.. begitu? Ya sudah. Ternyata bawa motor, katanya.Bisa juga bercanda orang itu.Tapi sebagai mas ojek yang baru berkiprah , kepekaan menaksir ramai tidaknya penumpang aku masih payah, tadi ku kira mangkal deket Bank bakal ramai ternyata salah hitung hitungan. Dari pagi belum seorangpun mau duduk di motorku ,Tapi aku senang karena aku jadi tak terlalu capek, Sebagai mas ojek yanng beragama, aku harus mensyukuri segala ketentuan Allah sebaik baik pemberi rezeki. Bagaimanapun keadaanku saat ini.Allah Maha Sempurna tak pernah salah dan keliru menetapkan seseorang pada takdirnya. O....ini dia barangkali.</p><p>Ada seorang wanita tergopoh gopoh keluar dari pintu Bank. Muka merah padam. Mungkin sedang ada masalah dengan pihak bank atau dengan seseorang diujung telpnya.</p><p>" Sopir ceroboh!" umpatnya serius" Bukan,Mbak ! ini ojek bukan sopir mba..."<br /></p><p>Mau diantar kemana , Mba?"</p><p>" Berapa ke Rumah sakit AL -Islam ?"</p><p>" Terserah mba aja berapa."</p><p>" Lho, jangan begitu! Ayo cepet bilang berapa? kesusu nih!"</p><p>" Kalau kesusu, jangan repot soal harga, mba Naik sajalah."</p><p>" Tidak! Harus ada Deal harga dulu."</p><p>" Saya kan sudah bilang ,terserah mba mau bayar berapa."</p><p>" Hayo, berapa?"" Lima ribu gimana ."</p><p>" Lho kok murah banget? pasti karena cewek ya?" dia bertanya</p><p>Masya Allah ! ternyata pertapaan jadi mas ojek susahnya, tapi sebagai mas ojek yang baik aku malah senang mendapat penumpang begini.</p><p>" Sekarang, terserah mba aja. Naik monggo, nggak naik no problem" kataku selembut mungkin.</p><p>Akhirnya dia naik naik juga. mba ini selain cerewet tapi waspada juga ternyata, cerewetnya mungkin karena dia tak mau merugikan oranglain tapi juga tidak mau tertipu."<br /></p><p>Kok tadi marah marah sama sopirnya kenapa mba ?"pancingku.</p><p>Abis ceroboh dia , jawabnya<br /></p><p>Oh..</p><p>" Nah, turun disini Mas. Mas boleh menunggu atau cari penumpang lain.Saya mungkin agak lama.Nih,Makasih ya!" dia mengansurkan selembar sepuluh ribuan.</p><p>" Eh ternyata ramah juga. Aku cari uang untuk kembaliannya tapi ternyata ngga ada" Jangan, ndak usah!"</p><p>" Lho, perjanjiannya kan lima ribu? saya tidak mauu dealnya lima ribu!"</p><p>" Ngga, saya ikhlas kok!"</p><p>Ah, kupikir tidak ada gunanya berdebat sama dia, nanti malah makin rame. Lebih baik aku tunggu saja disini. Ternyata tidak lama ,kenapa tadi dia bilang mungkin lama? atau mungkin dia berhati hati dengan sesuatu yang tidak pasti?</p><p> " O...menunggu ya? memang ingin menunggu atau karena ndak ada penumpang ? tanyanya</p><p>" Karena tidak ada penumpang. Karena ingin bayar hutang ." jawab ku</p><p>Bada Isya aku nongkrong lagi di rumah sakit siapa tahu mba mba tadi siang butuh jasa ojek lagi. Perkiraanku ternyata benar... tak berapa lama mba mba itu muncul dan langsung menuju motorku.Tapi beberapa mas ojek lain mau rebutnya, bahkan ada seorang yang tangannya mau macam macam.</p><p>"He, Mas....itu saudaraku!" suaraku tinggi. Serempak mereka mundur mungkin karena ku bilang saudara, andaikata mereka serempak menyerangku ah serem juga.</p><p>" Assalamualaikum. Kemana mba ?" tanyaku</p><p>"Waalaikumsalam. ke toko terdekat yaa .</p><p>" Maaf tadi saya bilang mba saudara saya."</p><p>"Lho, bukannya sesama muslim bersaudara kan?"</p><p>"O ya, ayah mba udah baikan?"</p><p>"Lho kok tahu kalau ayah yang sakit?"</p><p>Ndak kok mba cuma tebak saja soalnya kalo Ibu yang sakit biasanya ayah yang banyak berperan, tapi saya lihat mba sibuk sendirian.</p><p>" Stop ,stop. Beli disini aja." denganberhati hati dia turun." Tunggu ya , sebentar saja."</p><p>Aku menunggu. Dan memang sebentar dia sudah kembali dengan sekantong makanan. " kaka ku ada dikota lain, lanjutnya. Wah ingatannya hebat.</p><p>" Yang bukan famili?"</p><p>" Teman dekat , maksud mas?"</p><p>" Sahabat atau pacar mungkin."</p><p>Dia diam agak lama , mungkin pertanyaan terlalu bersifat pribadi.</p><p>" Maaf untuk pertanyaan yang terakhir , kataku meralat.</p><p>" Tidak apa.Sebetulnya hampir bertunangan tapi ..."</p><p>" Kenapa? bukan tipe mba yaaa..?" pancingku</p><p>" Bukan begitu. Tapi Ayah dan pihak keluarganya minta kami nikah syar'i , aku juga ragu aku belum mengenalnya betul siapa dia. Aku takut dia terpaksa karena ini murni inisiatif orang tua kita masing masing.</p><p>" Nikah syar'i itu apa?"</p><p>" Ya nikah sekedar memenuhi syari , ada dua calon pengantin, ada wali, ada saksi , ada mas kawin dan ada ijab kabul itu saja kalo mauu pesta berarti menyusul gitu.</p><p>" Kerjanya di apa? tanyaku lanjut.</p><p>" Dia seorang pilot. Bagi aku sih dia kerja apa tuh tuh ndak masalah yang penting dia takwa, jujur, dan penuh tanggung jawab. stop stop !"</p><p>eeee ..udah sampai. Sayang sekali!" Tapi cukuplah dia memberi selembar dua puluh ribuan.</p><p>" Kok banyak banget?"</p><p>" Harga murah untuk sebuah rasa aman." jawabnya.</p><p>Andi anuradha firdaus dari mana saja kau nak ? calon mertuamu sakit, kau malah menghilang - hilang. Jangan kan membantunya , membesuknya aja kau tidak. Calon istrimu yang mengurus ini itu sendirian, ah kau ini calon suami bagaimana..."</p><p>" Tapi aku sudah membantunya, mom..!"</p><p>" Membantu apanya. Mama tanya calon istrimu dia bilang ngga ada nongol - nongol kok ..."</p><p>" Sungguh mom , Andi sudah menjemputnya di Bank , nganter kerumah sakit , dan anter beli kebutuhan di toko kok. O ya mom kalo besok bapa sama mama mauu kesana andi titip uang kembalian bilang saja dari mas ojek yang semalem, gitu."</p><p>Mama bingung. Tapi akhirnya geleng geleng kepala sambil tersenyum.</p><br /><span class="fullpost"></span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-8410529663274058566.post-4520996637637493242012-03-01T21:27:00.002+07:002012-03-01T21:47:12.623+07:00“ Let’s baca,, go nulis,, ”Jujur saja “menulis” itu tak semudah “membaca“. dengan membaca, banyak hal yang kita dapatkan… mengapa tak mencoba menulis saja ??? dengan menulis, kita bisa berbuat banyak buat orang lain (insyaallah) bila tulisan kita berguna untuk semua….<br /><br />ku kan coba menulis huruf demi huruf<br />ku tak pernah tau apa tulisan ku berguna .... atau cuma jadi sampah di pojokan .. sungguh ku tak tauu ... tapi setidaknya ku mencoba ..<br /><br />ku kan coba menulis kata demi kata<br />ku tak pernah tau apa tulisan ku berguna .... atau cuma jadi sampah di pojokan .. sungguh ku tak tauu ... tapi setidaknya ku mencoba ..<br /><br />ku kan coba menulis kalimat demi kalimat<br />ku tak pernah tau apa tulisan ku berguna .... atau cuma jadi sampah di pojokan .. sungguh ku tak tauu ... tapi setidaknya ku mencoba ..<br /><br />" Let's go membaca ... go menulis .."<br /><br />dengan membaca kita jadi pingin menulis .... dengan menulis kita terbiasa membaca ...^_^<br /><br /># lagi2 tulisan aneh kan ..:D #<br /><br /><br /><span class="fullpost"></span>jengjumintenhttp://www.blogger.com/profile/17332138096195201794noreply@blogger.com2