Setelah menampung beberapa ide,mengkaji beberapa sumbangan saran sahabat, dan mempertimbangkan laba ruginya dengan prinsip efektivitas, etika dan estetika ( bukan estika loh ..:P ) maka kubulatkan tekadku untuk menjadi mas mas ojek .. ^_^
Sekarang aku sedang berada disamping sebuah Bank ,menanti calon penumpang. " Mas..ojek, Mas" tawarku pada seorang lelaki muda yang lewat. " Bawa motor kok," jawabnya pendek. O.. begitu? Ya sudah. Ternyata bawa motor, katanya.Bisa juga bercanda orang itu.Tapi sebagai mas ojek yang baru berkiprah , kepekaan menaksir ramai tidaknya penumpang aku masih payah, tadi ku kira mangkal deket Bank bakal ramai ternyata salah hitung hitungan. Dari pagi belum seorangpun mau duduk di motorku ,Tapi aku senang karena aku jadi tak terlalu capek, Sebagai mas ojek yanng beragama, aku harus mensyukuri segala ketentuan Allah sebaik baik pemberi rezeki. Bagaimanapun keadaanku saat ini.Allah Maha Sempurna tak pernah salah dan keliru menetapkan seseorang pada takdirnya. O....ini dia barangkali.
Ada seorang wanita tergopoh gopoh keluar dari pintu Bank. Muka merah padam. Mungkin sedang ada masalah dengan pihak bank atau dengan seseorang diujung telpnya.
" Sopir ceroboh!" umpatnya serius" Bukan,Mbak ! ini ojek bukan sopir mba..."
Mau diantar kemana , Mba?"
" Berapa ke Rumah sakit AL -Islam ?"
" Terserah mba aja berapa."
" Lho, jangan begitu! Ayo cepet bilang berapa? kesusu nih!"
" Kalau kesusu, jangan repot soal harga, mba Naik sajalah."
" Tidak! Harus ada Deal harga dulu."
" Saya kan sudah bilang ,terserah mba mau bayar berapa."
" Hayo, berapa?"" Lima ribu gimana ."
" Lho kok murah banget? pasti karena cewek ya?" dia bertanya
Masya Allah ! ternyata pertapaan jadi mas ojek susahnya, tapi sebagai mas ojek yang baik aku malah senang mendapat penumpang begini.
" Sekarang, terserah mba aja. Naik monggo, nggak naik no problem" kataku selembut mungkin.
Akhirnya dia naik naik juga. mba ini selain cerewet tapi waspada juga ternyata, cerewetnya mungkin karena dia tak mau merugikan oranglain tapi juga tidak mau tertipu."
Kok tadi marah marah sama sopirnya kenapa mba ?"pancingku.
Abis ceroboh dia , jawabnya
Oh..
" Nah, turun disini Mas. Mas boleh menunggu atau cari penumpang lain.Saya mungkin agak lama.Nih,Makasih ya!" dia mengansurkan selembar sepuluh ribuan.
" Eh ternyata ramah juga. Aku cari uang untuk kembaliannya tapi ternyata ngga ada" Jangan, ndak usah!"
" Lho, perjanjiannya kan lima ribu? saya tidak mauu dealnya lima ribu!"
" Ngga, saya ikhlas kok!"
Ah, kupikir tidak ada gunanya berdebat sama dia, nanti malah makin rame. Lebih baik aku tunggu saja disini. Ternyata tidak lama ,kenapa tadi dia bilang mungkin lama? atau mungkin dia berhati hati dengan sesuatu yang tidak pasti?
" O...menunggu ya? memang ingin menunggu atau karena ndak ada penumpang ? tanyanya
" Karena tidak ada penumpang. Karena ingin bayar hutang ." jawab ku
Bada Isya aku nongkrong lagi di rumah sakit siapa tahu mba mba tadi siang butuh jasa ojek lagi. Perkiraanku ternyata benar... tak berapa lama mba mba itu muncul dan langsung menuju motorku.Tapi beberapa mas ojek lain mau rebutnya, bahkan ada seorang yang tangannya mau macam macam.
"He, Mas....itu saudaraku!" suaraku tinggi. Serempak mereka mundur mungkin karena ku bilang saudara, andaikata mereka serempak menyerangku ah serem juga.
" Assalamualaikum. Kemana mba ?" tanyaku
"Waalaikumsalam. ke toko terdekat yaa .
" Maaf tadi saya bilang mba saudara saya."
"Lho, bukannya sesama muslim bersaudara kan?"
"O ya, ayah mba udah baikan?"
"Lho kok tahu kalau ayah yang sakit?"
Ndak kok mba cuma tebak saja soalnya kalo Ibu yang sakit biasanya ayah yang banyak berperan, tapi saya lihat mba sibuk sendirian.
" Stop ,stop. Beli disini aja." denganberhati hati dia turun." Tunggu ya , sebentar saja."
Aku menunggu. Dan memang sebentar dia sudah kembali dengan sekantong makanan. " kaka ku ada dikota lain, lanjutnya. Wah ingatannya hebat.
" Yang bukan famili?"
" Teman dekat , maksud mas?"
" Sahabat atau pacar mungkin."
Dia diam agak lama , mungkin pertanyaan terlalu bersifat pribadi.
" Maaf untuk pertanyaan yang terakhir , kataku meralat.
" Tidak apa.Sebetulnya hampir bertunangan tapi ..."
" Kenapa? bukan tipe mba yaaa..?" pancingku
" Bukan begitu. Tapi Ayah dan pihak keluarganya minta kami nikah syar'i , aku juga ragu aku belum mengenalnya betul siapa dia. Aku takut dia terpaksa karena ini murni inisiatif orang tua kita masing masing.
" Nikah syar'i itu apa?"
" Ya nikah sekedar memenuhi syari , ada dua calon pengantin, ada wali, ada saksi , ada mas kawin dan ada ijab kabul itu saja kalo mauu pesta berarti menyusul gitu.
" Kerjanya di apa? tanyaku lanjut.
" Dia seorang pilot. Bagi aku sih dia kerja apa tuh tuh ndak masalah yang penting dia takwa, jujur, dan penuh tanggung jawab. stop stop !"
eeee ..udah sampai. Sayang sekali!" Tapi cukuplah dia memberi selembar dua puluh ribuan.
" Kok banyak banget?"
" Harga murah untuk sebuah rasa aman." jawabnya.
Andi anuradha firdaus dari mana saja kau nak ? calon mertuamu sakit, kau malah menghilang - hilang. Jangan kan membantunya , membesuknya aja kau tidak. Calon istrimu yang mengurus ini itu sendirian, ah kau ini calon suami bagaimana..."
" Tapi aku sudah membantunya, mom..!"
" Membantu apanya. Mama tanya calon istrimu dia bilang ngga ada nongol - nongol kok ..."
" Sungguh mom , Andi sudah menjemputnya di Bank , nganter kerumah sakit , dan anter beli kebutuhan di toko kok. O ya mom kalo besok bapa sama mama mauu kesana andi titip uang kembalian bilang saja dari mas ojek yang semalem, gitu."
Mama bingung. Tapi akhirnya geleng geleng kepala sambil tersenyum.
9 komentar:
Nee mengatakan...
si ade cantik jd "tukang ojek" yah...mw dong diboncengin sm adek cantik ^_^
jengjuminten mengatakan...
boleh boleh kaka cantik mauu ade anter kemana nih ...^_^
selvi mengatakan...
wahh.... ini cerpen atau ga siee, bercerita tapi ada info yang disampaikan keren deh buat kamu :)
jengjuminten mengatakan...
esti juga ndak ngerti kaka cantik selvi ini tuh apaan ? nih mah cerita gado gado antara nyata plus diplesetin dikit ...^_^
tulisan yang aneh kan ...
Zeal*Liyanfury mengatakan...
mmm.... klo mas ojeknya dee, yang mana ya?? hhee...^_^
Phuji Astuty Lipi mengatakan...
hmmm nyoba profesi baru ya dede...mau dong aku jadi pelanggannya...
akhizr mengatakan...
Ceritanya bagus... Tapi ini fiksi atau karangan? *samaaja :D
Salam Ukhuwah!
obat herbal stroke mengatakan...
wah wah wah,,,,,,,,,,,,
Rima Aulia mengatakan...
ceritanya keren euy....
ternyata si mas ojek banyak profesinya yak, selain ngojek, pilot dia juga jadi intel agen rahasia, huebat
Posting Komentar