Tiba - tiba menyadari ada banyak perubahan - perubahan yang terjadi pada diri kita , lingkungan dan aturan -aturan yang berlaku dimasyarakat. Pernahkan kita memahami manfaat gaya hidup konsumetif, Makna tentang telepon ber jalan ( HP maksudnya...:P ) , Warung fast food yang berjamur, busana ala mariah carey, lukisan tato di bahu kanan dan kiri , anting -anting yang mendarat sampai ke hidung, bibir, dan lidah ? atau pernahkah kita berpikir tentang kritis apa yang dihadapi dunia ini, tentang perang Ideologi , teroris, perebutan kekuasaan, pasar bebas, kelaparan , jual beli manusia , pokoknya kaya dunia tanpa batas deh.Atau jangan - jangan kita memilih jadi katak dalam tempurung , yang berpikir sempit, terkotak,bingung, gagap yang terombang - ambing arus modernisme.
Mungkin betul apa yang digambarkan oleh Yasiaf Amir Piliang yang mengatakan bahwa hidup kita saat ini bagaikan hidup di lukisan " Heirony Mus Bosch " kalo ngga salah judulnya " the paradise and the hell " . hidup antara surga dan neraka, antara orang saleh dan pendosa,atau antara malaikat dan setan ( bukan setan merah MU loh..:P ). Atau lebih mengerikan lagi seperti yang dilukisan " Teodere Gericault , Rakit medusa " yang penuh kepanikan, ketakberdayaan, ketakutan dan usaha yang sisa sisa. Atau mungkin juga kita hidup dalam dunia yang serba terbalik , Jujur dianggap dungu, sederhana dianggap primitif , kelicikan dianggap pahlawan, harapan dan kekecewaan lebur jadi keputusasaan dan kemarahan.
Dunia barat masih dijadikan kiblat kemajuan teknologi, mulai dari film,musik, hingga internet dan games lainnya.Hampir semua barang masuk tanpa hambatan, sensor, seleksi, dan tanpa kebijaksanaan yang dapat membawa keselamatan bagi umat manusia, yang akibatnya kita memuja - muja kehebatannya tanpa sadar kita sedang diracuni. Sebuah kekhawatiran yang oleh " John Naisbitt " disebut sebagai Zona mabuk Teknologi. Sebuah keadaan yang membingungkan,membuat gamang, yang pada akhirnya mempengaruhi keberagamaan,seni,kehidupan sehari -hari , dan kemanusiaan kita .
Zona mabuk teknologi yang dimaksud mungkin sebagai berikut ..pertama Kita lebih menyukai penyelesaian secara Instan dan kilat . Hidup ingin serba mudah, serba segera, dan melupakan proses sebagai bentuk usaha menuju penyelesaian. Kedua Antara kita takut sekaligus memuja teknologi . Suatu saat kita memeluk teknologi dengan penuh kebanggaan sebagai sesuatu yang membuat hidup kita lebih baik, tapi kemudian sakit hati mankala teknologi tidak sesuai harapan dan keinginan. Ketiga Kita pura pura buta antara yang nyata dan yang semu. Kita bingung menunjuk mana yang asli mana yang palsu karena teknologi telah menyembunyikan dan melebih - lebihkan . ( kaya editan foto..:P ). Keempat Lebih menerima kekerasan sebagai sesuatu yang wajar. Kekerasan yang dikemas dan jadi bahan tontonan dari mulai film , games yang secara tidak sadar berpengaruh pada perilaku masyarakat. Kelima Lebih mencintai teknologi dalam wujud mainan. Sebagian orang menempatkan acara " Menikmati kesenangan " sebagai prioritas utama.Ruang keluarga yang dulu merupakan ruang berisi kursi yang nyaman , kini mirip etalase berjalan yang diisi dengan VCD, Televesi, Playstasion dan kawan kawan.
Marilah kita merenung sejenak,menyadari apa yang kita lakukan,sambil sujud dalam keheningan dan kesenyapan , karena kesenyapan menyuburkan pikirian, perenungan mengembangkan kebijaksaanaan, mendengarkan menghasilkan kemanusiaan.Tak ada kesenyapan maka tak akan ada ruang untuk berpikir, untuk itu kita perlu " menampar " muka sendiri ,membangunkan diri dari mimpi -mimpi yang melenakan , dan menyadari posisi kita sebagai masyarakat yang beradab, beragama
1 komentar:
Sam mengatakan...
akibat terlalu banyak suguhan jadinya bukan hanya efek mabuk yang ditimbulkannya... tapi kecanduaann...dan anehnya itu tidak membuat kita sadarr....
Posting Komentar