Sampai sekarang aku masih tak percaya kalau diusia 45 tahun mama hamil lagi , ketika enam bulan yang lalu mama menelpon ke kantor mengabarkan kehamilannya dengan bisik bisik dan sedikit malu malu, aku hanya diam tak percaya , bahkan setelah itu tertawa dan berkata " Masa sih, Ma ????
Dan keajaiban Tuhan memang terjadi . Aku tidak mengerti perasaan apa yang kurasakan sekarang. Cemas karena mama udah berkepala 4 usianya , atau malu karena di usia 22 tahun masih punya adik lagi . Apa kata temen temen kantor ku ? apa kata mas ku nanti ...??? Aku pun menutup rapat berita ini .
Mendekati bulan bulan kelahiran adalah hari hari yang menengangkan bagiku. Dalam doa kupintakan keselamatan bagi mama dan calon adikku. Namun kecemasan semakin bertambah kala pemeriksaan USG terakhir posisi adik ku sungsang dan Bidan tidak sanggup membantu proses kelahiran.
Sengaja long week end kali ini aku pulang ke bandung , hari beranjak sore, aku makin resah apalagi mama. Begitu juga dengan om dan tanteku yang sengaja ikut datang bermaksud menemai mama dihari yang menetukan ini . " Gimana udah lahir ? laki laki atau perempuan ?' tanya bapak dengan senyum cerah , senyum itu langsung hilang ketika mama keluar kamar memegangi perutnya.
" Kita kerumah sakit sekarang ya Pa! Mama sudah tidak kuat," pinta mama memelas sammbil duduk disofa disamping tante Rima.
" Iya,iya, nanti Bapak siapin mobil dulu ."
" Ha..ha.. Bapakmu kabur , Mba. Takut disuruh nungguin mamamu melahirkan. Dari dulu dia begitu. " om Adi berkata.
Mama semakin kepayahan, mondar mandir sambil meringis menahan sakit , sambil meminta punggungnya diusap usap.
" Minta kain ..kain! ketubannya sudah pecah. Bapak mana ? teriak mama panik. Tiba tiba kepanikan melanda kami semua.
" Mba ..buruan panggil Bapa ! Mama udah mau melahirkan." kata tante Rima
Segera kami mengantar mama ke dalam mobil yang akan membawanya kerumah sakit.
Menurut Dokter kelahirannya masih lama, mungkin sekitar 2- 3 jam lagi ya Rabb kasihan mama.
" Operasi aja pak ! Biar cepet " Mama panik dan tidak mau menunggu lagi. Digenggamnya tangan bapak, Bapak diam saja mendengar permintaan mama itu. Dari awal kehamilan mama memang ndak siap cuma naruri keibuannya yang membuat mama bertahan kuat selama sembilan bulan ini.
Karena tertekan dan putus asa mama menolak makanan yang diberikan suster , padahal seinget ku mama belum makan nasi sedikitpun dari pagi.
" Ayo Ma , makan dulu , biar mba yang suapin , bujukku dengan lembut."
" Nggak mau, Mual mama mengggelengkan kepalanya."
Baru ketika bapak yang nyuapin mama mau makan walaupun hanya beberapa suapan. Ye ... mama manja juga seperti anak kecil. Hal lucu terjadi ketika bapak pamit buat sholat magrib , mama tidak mengizinkan makin erat memegang tangan bapak.
" Mma, Bapak mau shalat dulu ,cuma bentar kok , sekarang mama sama mba aja dulu ya !" bujuk bapa dengan lembut.
Aku terus menemani mama tanpa tahu apa yang diperbuat , hanya memegang tangannya dan mengusap usap punggungnya. Mama tampak mengumpulkan tenaga , tarik nafas - dihempuskan, tarik nafas -keluarkan.
" Mama sudah tidak kuat , pa. Operasi saja ya?" Mama memelas."
" bertahanlah , Ma. Kata dokter, mama masih bisa melahirkan dengan normal . Berjuang lah Ma".
tetap pukul 19.05 dokter dan para suster masuk keruangan persalinan membantu mama , saat ini mama berjuang antara hidup dan mati. Aku ingin sekali kmenemani mama didalam tetapi ketakutan akan darah membuat ku duduk depan ruang bersalin. Tiba tiba kulihat bapak keluar dari ruang bersalin .
" Bagaimana Pa ,sudah lahir ?" tanya ku pada Bapak.
" belum " jawab bapak sambil senyum ." Mama minta kamu temenin , kasih dorongan semangat yaa ."
Walau ragu plus takut , aku masuk juga dibelakang bapa. Kuhilat 1 Dokter dan 1 Bidan 2 suster berpakaian putih ."
" Ayo Bu... Ibu pasti bisa, Jangan menyerah , sedikit lagi kurang kuat. Ayo terus.." seperti orang sedang nonton bola , pikirku. Mama berusaha mengerahkan semua tenaga , Nafas nya tersengal , tiba tiba gumbalan darah sebesar kepalan tangan keluar , setelah sebentuk kepala mungil muncul tapi masuk lagi karena mama kehabisan tenaga. Rabb .... begitu berat berat perjuangan mama melahirkan anaknya , betapa aku semakin menyanyangi mama dan tak mau kehilangannya.
Akhirnya adik bayi lahir juga , bayi laki laki tetapi kenapa di masukan ke incubator ..?? bertanya ke bapa
Adik ngga apa apa ,dia normal hanya saja disempat kekurangan oksigen jadi harus masuk incubator untuk mencegah hal yang tidak diinginkan." Bapak menjelaskan sambil tersenyum.
Selamat datang adik cakep , Mba sayang dede ....^_^